Just Learning

Menulis itu mudah (??)


Eitsss.. jangan keburu buruk sangka duluan, “belagu amat nih si monik sok2 bilang nulis itu gampang..”

Sebenernye bukan masalah itunya.. itu headline dari handout buat training maganers Majalah Lentera*) DSM**) hari minggu kemaren..

*) sebuah majalah Islami yg diterbitkan (seharusnya) sebulan sekali oleh DSM

**) Departemen Syiar Multimedia, salah satu divisi dari Gamais (keluarga Mahsiswa Islam ITB) yang bergerak di bidang informasi, syiar, dan multimedia

Jadi kan ceritanya para petinggi DSM beserta staf2nya mau lungsur neeeh.. udah mandat dari gamaisnya untuk ngadain magang bwt calon2 pengurusnya.. jadi deh kita yang jadi staf kebagian tugas ngisi training buat magangers.. bukan berarti qta lebih jago ato apa, tapi sekedar lebih unggul sedikit dari segi umur, huehue… jadilah moniq yg ngisi training majalah Lentera dgn tema MENULIS.. (seperti perintah bapak kadept K’Yudha dan Ibu Korwat T’Morin)..

Actually, i’m not good enough at this field , just wanna share my experience

ditambah data2 yg diambil sana-sini jadi deh handout materinya.. singkat sih.. tapi mudah2an cukup memotivasi temen2 magangers =)

yang mau baca boleeeeh

MENULIS ITU MUDAH

Bakat??

Ada kata-kata populer dari bapak Thomas Alfa Edison: ”keberhasilan dihasilkan dari 99% kerja keras dan 1% bakat” itu cukup untuk membungkam keluhan teman-teman tentang: ”Ah saya mah gak bakat nulis”. Memang tidak semua orang bisa menulis, tetapi menulis juga bukan hal yang membutuhkan keahlian khusus. Kuncinya adalah berani memulai.

Ingat kisah lahirnya si Penyihir Harry Potter ke dunia melalui tangan J.K Rowling? seseorang yang bukan penyair terkenal namun bisa menelurkan tokoh yang diidolakan dunia. Rowling menuliskan bukunya itu di saat-saat depresi karena tidak memiliki pekerjaan. Lalu ia menghabiskan waktunya di sebuah kafe kecil untuk menuliskan ceritanya. Rowling tidak memulainya dengan bakat, tapi dengan kesungguhan.

Menulis dengan Cinta

Apa yang diwujudkan oleh cinta? Sesuatu kekuatan besar di dalambya sehingga seorang Andrea Hirata, pemuda sederhana dari Belitong bisa melahirkan novel paling laris di dunia, Laskar Pelangi. Untuk siapa cerita itu? Tidak lain karena kecintaannya pada ibunda gurunya Ibu Muslimah. Kekuatan itu datang karena Cinta. Menulis memang perlu energi, dan energi itu bisa datang dari cinta. Cintailah apa yang kamu tuangkan dalam tulisanmu, dan kamu pasti heran energi besar yang dapat menggerakanmu itu.

Bagaimana Memulai

Banyak yang ingin menulis ke media tapi bingung bagaimana memulainya. Ada dua cara:

  1. Mempelajari teori menulis baru praktik;
  2. Learn the hard way atau menulis dulu teori belakangan

Sulitkah Menulis?

Sulitkah menulis? Iya dan tidak. Sulit karena kita menganggapnya sulit. Mudah kalau kita anggap “santai”. Eep Saifullah Fatah, penulis dan kolomnis beken Indonesia, mengatakan bahwa menulis akan terasa mudah kalau kita tidak terlalu terikat pada aturan orang lain. Artinya, apa yang ingin kita tulis, tulis saja. Sama dengan gaya kita menulis buku diary. Setidaknya, itulah langkah awal kita menulis: menulis menurut gaya dan cara kita sendiri. Setelah beberapa kali kita berhasil mengirim tulisan ke media — dimuat atau tidak itu tidak penting– barulah kita dapat melirik buku-buku teori menulis, untuk mengasah kemampuan menulis kita. Jadi, tulis-tulis dahulu; baca teori menulis kemudian. Seperti kata Rhoma Irama, penyanyi kesayangan Malik Sarumpaet

(www.fatihsyuhud.com)

Mencari Ide

Masalah utama bagi penulis pemula adalah bagaimana mendapatkan ide untuk menulis. Apakah ide tersebut jatuh saja dari langit, lalu ‘syuuur’ kita langsung lancar menulis? Menurut Ali Muakhir seorang penulis fiksi islami, ada 2 cara untuk mencari ide:

  1. Cara pasif; tanpa sengaja kita menemukan ide lalu kita tulis ide tsb. Atau tiba-tiba terlintas ingin mengangkat tema dari apa yang kita lihat, kita dengar, dan kita baca. Ini sah-sah saja.
  2. Cara aktif; dengan duduk-duduk di mana saja, lalu alam khayal kita diperintahkan untuk mengembara ke mana saja. Bisa dari masalah awal yang kita ungkapkan, alur, setting, dll. Atau bisa juga mencari ide melalui literatur perpustakaan, surfing di internet, sengaja jalan-jalan.

A WINNER works harder than a loser and has more time.
A LOSER is always “too busy” to do what is necessary
.

DSM-GAMAIS-TB

Edited by.mpo.

2 thoughts on “Menulis itu mudah (??)”

  1. menulis itu mudah..selama kita punya hasrat untuk terus menulis dan menulis.
    ditambah adonan keberanian dan ketulusan untuk berbagi
    juga sedikit bumbu humor ataupun metafora.
    Voila! Jadilah tulisan yang lezat!

    =)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s