KARAKTER

Ilmu psikologi bilang katanya karakter dan watak orang itu dominan dipengaruhi oleh lingkungannya.. hmm, tp yg namanya karakter orang juga dipengaruhi dari orok ya ga sih? Yang jelas kalo sesorang udah dewasa, pasti dia udah punya karakter khas dan watak dominan yang muncul dalam dirinya, dipengaruhi genetik maupun lingkungan. dan tentunya terpatri dalam aliran darahnya yang mengakibatkan pencerminan dalam sikapnya sehari-hari..

Mungkin karena “terpatri” nya itu kali ya jadi knp orang susah banget utk diubah karakternya, perlu tempaan yang keras ataupun jangka panjang kalau emang mau mengubah karakter dan watak orang.

Lha emang karakter itu apa, katanya karakter bisa digambarkan sebagai sifat manusia pada umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari faktor kehidupannya sendiri.

Oke, balik lagi..

Jadi adikku yang punya sifat keras kepala akan susah dibentuk untuk menjadi lunak, papaku yang punya karakter diem-diem air tenang menghanyutkan juga sulit untuk dibuat jadi agak cerewet seperti mama, dan kakakku yang bersikap cuek juga tidak mudah untuk hanya dengan diberitahu sekali-dua kali-tiga kali-lima kali-dst untuk jadi orang yang lebih aware..

Seorang temenku yang punya sifat lemah lembut, lainnya memiliki sifat keibuan, yang lainnya manja, yang lainnya bipolar, dst.. apakah itu bawaan orok? Jadi orang yang kalem itu dari lahir dia memang sudah ditakdirkan untuk menjadi wanita kalem?

Dan aku..

Aku yg seperti ini, pun akan tetap seperti ini..

Berulang kali aku berpikir kalo aku ingin menjadi perempuan yang lebih perempuan, he.. u know lah.. yang selalu tersenyum manis saat tertimpa masalah, bahkan saat PMS, wanita yang lemah lembut dengan senyum bidadari dan tidak pernah mengeluh, wanita yang ga pernah menggila karena tertawa atau bercanda, wanita solehah dengan kerudung panjang rapi dan rok menjuntai..

But guess what.. this is me..

Mungkin perlu tempaan yang keras , besar, dan dalam waktu lama untuk mengubah seorang Monik menjadi seorang Monik yang lebih wanita,hua..

Pernah ga sih rasanya kita sebel sama sifat ato karakter yang dimiliki seseorang dan dalam hati berandai-andai, (atau protes), coba aja dia lebih begini, coba aja dia lebih begitu, dan mengkritik pembawaanya itu.. tapi lagi2 kita akan dihadapkan dengan kenyataan bahwa, ya emang kalo dia udah bgitu mau diapain lagi, ga bisa diubah, wong sifatnya dari sananya udah bgitu,, kalaupun kita kritik dan dia mau mendengar kritikan kita.. baiknya, maka dia akan mencoba memperbaiki sikapnya (yg kita anggap cukup negatif), namun.. well.. siap2 saja kecewa, karena itu akan berlangsung tidak lebih dari seminggu mungkin dan dia akan kembali ke habitatnya,, dan lagi-lagi kita akan memaksakan maklum bahwa.. yaa. Emang dari sananya sifatnya udah bgitu….

Tapi kalau dipikir2.. mungkin itulah yang jadi sifat manusia, selalu menuntut orang lain menjadi seperti apa yang dia inginkan.. tapi ada kata2 bagus dari lagu Chrisye: “Aku tahu ku takkan bisaa… menjadi seperti yang engkau mintaa… namun selama aku bernyawa, aku kan mencobaa… menjadi sperti yang kamu minta..” what a sweet song, moreover,, sweet words,,

Yah, kadang monik menuntut seseorang untuk seperti yang monik mau.. dan nyatanya yaa.. pengennya sih tanpa monik bilang ato tanpa monik protes dia udah ngerti apa yang monik ingin,, tp yaa.. sometimes people cant notice it.. apalgi yg namanya pria, susahlah kalo dikasi sinyal2 mah, kudu dikasi kata2 mutlak, baru deh ngeh.. tp kalo dah ngeh,, yaa.. dia bakal ngeh sampe jangka waktu pendek dan kembali ke semula.. reversible,, ga seperti ikatan kovalen yang kalo dah bereaksi akan jadi ikatan yang ireversibel (halaah.. naon deuiii…) …

well.. mungkin seharusnya daripada memprotes orang, lebih baik berkaca ke diri sendiri.. sudahkah aku menjadi manusia yang diinginkan lingkungan dan orang-orang di sekitarku? Sudahkah aku memperhatikan sifat-sifatku yang jelek dan patut diubah?

Yah, kita sama2 belajar ya fren…