Lifestyle, Motherhood

Super Woman, Super Wife, Super Mom, .. Super Tired


Temen saya pernah bilang: “Saat menjadi ibu, cita-cita kita akan menjadi lebih sederhana”

Akhirnya sedikit banyak saya memahami juga maksud perkataannya.

Ketika menjadi ibu, kita mengemban tanggung jawab lebih besar, pada anak, pada suami, pada urusan rumah tangga. Suami, orang tua, dan orang-orang di sekitar kita pun mengharapkan kita menjadi sosok seperti Andra and the Backbone (Sempurna, maksudnya). Apa yang kita kerjakan dinilai, apakah si anaknya sehat, apakah rumahnya bersih, apakah bisa mengurus suami dan anak, dll.

Emang ga gampang seperti yang terlihat. Tentunya sebagai ibu juga kita harus bisa menyingkirkan ego kita untuk hal-hal yang lebih bermanfaat bagi keluarga. Akhirnya sebagai pilihan, saya mending resign (dulu) deh, di rumah dulu aja, ngerjain hal-hal berbau keibuan dan kerumahtangga-an yang kadang suka dipandang sakiceup mata.

Ga ada deh yang namanya bangun tidur sesuka hati, ga ada deh yang namanya kelayapan pulang malem habis jalan-jalan, ga ada deh ngemall dari pagi sampe malem (btw sapaa juga yang mo ngelakuin gitu?). Waktu single kebanyakan yang kita pikirkan adalah: hari ini saya mau apa, saya mau beli apa, saya mau ke mana, semuanya serba saya. Sedangkan saat sudah menikah dan punya anak prioritas pertama adalah hari ini anak mau makan apa, mau disiapin apa.. terus ditambah urusan rumah tangga, hari ini mau masak apa buat si ayah, mau beberes ini itu, dll, apalagi kalau tanpa asisten rumah tangga.Asalnya sih emang rada jetlag, biasa rariweuhan di luar rumah, sekarang 80% waktu di rumah aja (untung saya tergolong anak rumahan) jadi ga mutung teuing kalo kerja di rumah aja. Kepikiran sih pengen lanjut sekolah lagi atau kerja lagi.. pengen ini itu..

Tapi untuk sementara cita-cita saya rada direalistiskan dulu. Cita-cita saya lebih sederhana sekarang: Runa bisa ASIX, bisa tumbuh sehat dan jadi anak pinter+solehah. Dan bahagia menjadi ibu itu sederhana: bisa ngeliat Runa mimik ASI dengan semangat aja bikin damai seharian. Waktu Runa mogok mimik dooh puyeng deh.. semua hal-hal “besar” yang saya inginkan (untuk saya sendiri) kegeser deh smua, sebodo deh, yang penting Runa mau mimik.

Mungkin ga banyak juga sih yang ngerti: lhaaa.. gitu doang kok repot. But u should try to be ones so u could understand.

Alhamdulillah saya punya suami yang mendukung, mau bantu ngurus anak, mau bantu nyuci, mau bantu beberes (kalau diminta, haha). Kadang sok keuheul oge sih, kalau si ayah “berulah” kalau cuek dan sibuk sama laptopya (i know kerjaannya banyak). Tapi kalau dipikir-pikir mending deh.. lumayan masih mau bantu momong Runa dan bantu beresin rumah, karena ada juga bapak-bapak yang ogah urusan gituan.. mikirnya kan urusan kerja-urusan suami, urusan rumah-urusan istri, padahal ga bisa dikotak-kotakan kaya gitu juga. Istri tuh perlu support suami lhoohh. Mungkin kalau bantu beresin kerjaan rumah tangga ga bisa, at least tunjukkan support kalau istrinya sudah menjadi sosok Mario Teguh (Super maksudnya) dalam mengurus semua kebutuhannya, anak, dan rumah tangganya, hehe..

Super!

Advertisement

1 thought on “Super Woman, Super Wife, Super Mom, .. Super Tired”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s