I just fell in love to Edinburgh right away after I saw this city for the first time. Edinburgh is absolutely beautiful. The scenery, the buildings, the contour, the vibrant, the history, the romance. No wonder many authors were inspired and brought out their masterpiece from this city: JK Rowling, Sir Arthur Conan Doyle, Sir Walter Scott, etc. Edinburgh is a literary city. Even the main station (Waverley) is named after a novel of Sir Walter Scott. If I have a chance, I definitely will come back to visit this city again.
Subhanallah.. Mungkin itu kata yang banyak keluar dari saya saat melihat Edinburgh. Entah kenapa daya magis kota ini sangat kuat, bikin kita terhipnotis ke dalamnya. Baru sekali ini saya ngelihat ada ya kota seindah ini.. And that was definitely one of the best city I ever visited! 3,5 hari di Edinburgh ga kerasa. Saya dan keluarga muter-muterin Edinburgh, bahkan kami banyak jalan, mungkin dalam sehari ada kami jalan 5 jam-an kalau ditotal. Alhamdulillah-nya selama banyak jalan itu artritis saya ga kambuh, padahal biasanya kalau habis banyak jalan dan kecapean ini kaki udah kerasa pegel-pegel, tapi kemarin sama sekali enggak.
Okeh. Ini rekam jejak kami di Edinburgh. Mudah-mudahan bermanfaat untuk yang sedang cari itinerary di Edinburgh.
Ediburgh City Center
Begitu keluar dari Waverley Station, mata kita langsung dimanjakan oleh pemandangan kota Edinburgh yang cantik, bangunannya yang klasik, kastil view, taman kota yang luas, termasuk pusat pertokoan, dan Princess Mall.



Sightseeing Edinburgh with Hophop bus
Menurut teman kami dan kami amin-i dengan baik (setelah melihat kondisi lapangan) kalau jalan-jalan di Edinburgh untuk sightseeing kota dan lihat spot-spot menariknya akan worth jika pakai hop-hop bus. Alasannya: 1. Kontur Edin yang naik turun dan berliku akan membuat cukup perjuangan juga untuk menempuh perjalanan dari satu spot ke spot lainnya. 2. Spot-spot yang penting tidak saling berdekatan. 3. Kalau naik bus biasa, cukup pusing juga cari rute-nya dari mana ke mana, lagipula di bus umum-nya tidak ada keterangan layar atau suara yang menerangkan kita ada di halte mana (tidak seperti di London).
Bus-bus wisata ini “ngetem” utamanya di city center, di Market Street (dekat Princess Street Garden). Ada 4 pilihan bus dan beberapa pilihan trip. Ada Edinburgh Tour, City Sightseeing, Majestic Tour, dan MacTour dengan rute yang beda-beda. Ada tiket untuk 1 pilihan bus tour saja, ada tiket 24 jam (untuk all 4 bus city tours), ada tiket 48 jam (untuk all 4 bus city tours), bahkan ada juga Grand ticket 48+ (untuk all 4 bus city tours) termasuk forth bridges bus and boat tour yang nyebrang Western Harbour. Bisa dipilih mau paket yang mana dengan harga yang bervariasi. Kami pilih yang tour sehari biasa seharga 20 pounds dan 18 pounds untuk students dengan bus Majestic Tour. Berikut adalah bagian Edinburgh yang bisa dilewati dengan mengendarai Hophop Bus: New Town, Royal Botanic Garden Edinburgh, Leith Cruise Terminal (boat tour), Royal Yacht Britannia, Palace of Holyroodhouse, Scottish Parliament.
Ediburgh Castle
Ediburgh Castle terletak di pusat Edinburgh, dari jalan utamanya aja udah kelihatan bentuk kastilnya. Ke sana bisa ditempuh dengan jalan kaki juga sih. Oiya masuk ke kastil bayar, umum 16.5 pounds. Tapi kemarin kita dapet kartu langganan museum dari pemilik apartmen Airbnb yang kita sewa, jadi gratis deh masuknya. Banyak spot-spot yang bisa dieksplor di dalam kastil, landscape kota Edin pun bisa terlihat dari atas kastil. Di sini juga tempat diadakan pertunjukan The Royal Miliatary Tattoo yang terkenal itu (di Fringe Festival).





Calton Hill
Menuju ke Calton Hill kita harus menanjak, naik tangga teruus ke atas, di sana bisa jumpa pemandangan kota Edin yang indah. Pas nyampe atas kita malah udah laper, jadilah buka bekel nasi di sana.

National Museum of Scotland
Museum ini terletak di Chambers Street, daerah Old Town ga jauh dari city center. Kita sempet masuk ke dalamnya ngeliat-liat dikit. Free entrance to the museum!

The Elephant House
Gak jauh dari National Museum Scotland ada The Elephant House, itu lho kafe Harry Potter, tempat J.K Rowling menemukan ide-ide brilian untuk sekuel Harpot. Waktu lewat ke sana eh ngantri dong mau masuknya.. Akhirnya bisa foto di depannya pas lagi rada sepi.

Greyfriars Bobby
Masih di Old Town, ada patung guguk yang kami lewatin berkali-kali, awalnya kami ga ngeh ini patung anjing apaan sih ya. Terus ada kuburan gereja di depannya. Ternyata ini ada ceritanya toh. Kami malah tau sejarah patung ini setelah beli buku tentang Greyfriars Bobby (si anjing itu). Saya sengaja beli bukunya untuk Runa, kan kita punya project mengumpulkan buku-buku dari tiap kota yang dikunjungi. Nah, we got 2 books, first is about Nessie&Loch Ness (yes of course!), second we got this touching story about little dog name Bobby. Ceritanya sih rada mirip sama Hachiko, anjing dari Jepang.. tapi entah mungkin krn anjing sifatnya emang setia kali yaa, jadi cerita kaya gini bisa terjadi di mana aja.
So, here’s the story: Greyfriars Bobby was a little dog whose loyalty to his master made him a legend. His master was a police named John Gray (Auld Jock). His duty was guard the Greyfriars Kirkyard every night and Bobby has accompanied him for every duties. When his beloved master died, Greyfriars Kirkyard became Bobby’s home. He faithfully guarded his master’s grave for many years until he died. There was a coffe house beside the kirkyard where Auld Jock spent his time off during his duty, Bobby also came aroud there to looked for his master. Then, a statue of Bobby was built to commemorate his story. The statue stands close to the entrance to Greyfriars Kirkyard at the top of Candlemaker’s Row in Edinburgh. It watches over the path where Bobby walked everyday for so many years form the Kirkyard to the Coffe House. Nah no wonder dog icon is so popular in Edinburgh (and Scotland), di souvenir2 pasti banyak yg icon-nya guguk. Oiya waktu pertama diceritain ini, apalagi pas master-nya Bobby meninggal, Runa rada sedih.. katanya gamau cerita itu, tapi ya berusaha dilanjutin dgn nambahin bumbu2 bahagianya, hehe.. Akhirnya aekarang minta dibacain buku ini trus, dan bs diulang2 terus sampe 5x.

Museum of Edinburgh
Agak jauhan dari city center, ada Canon Gate yang jalannya menanjak. Di sini kami masuk ke Museum of Edinburgh. Ga begitu besar juga sih museumnya, kami ga naik ke lantai atasnya, soalnya naik tangga pas Runa lagi bobo di stroller.

Holyrood Park
Yang bisa dikunjungi di sini antara lain: Arthur’s Seat (the main peak of the group of hills which form most of Holyrood Park), Salisbury Crags, St. Margaret’s Loch. Kami sempet naik ke bukitnya, gak tahu juga sih bukit yang mana, bukan yang paling tinggi sih karena susah juga naiknya, mana bawa-bawa stroller. Akhirnya kami berjuang ke atas, Runa pun ikut-ikut mau menanjak, walaupun ga ke bukit yang paling tinggi tapi pemandangannya udah bagus kok.
Oiya di sekitaran Holyrood Park kami juga mengunjungi Palace of Hollyroodhouse (the official residence of the British Monarch in Scotland, katanya sih semacam istana singgahnya Ratu Elizabeth di Scotland), ada juga Queen’s Gallery, dan Scottish Parliament.

Fringe Festival
Kami ga tahu tentang festival ini pas sampe Edin, tapi semua orang memang datang ke Edin di waktu summer (Juli-Agustus) untuk menikmati festival ini. Kota rameee banget, banyak poster pertunjukkan bertebaran di mana-mana, tapi kesannya ga kotor dan riweuh. Saya yang ga terlalu suka keramaian malah menikmati crowdednya Edin dalam merayakan Fringe Festival ini.

