Mommy's Abroad, Motherhood

Mengatasi Kekacauan di tengan ke-multi-tasking-an


Menurut penelitian otak wanita memang dirancang untuk lebih bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam satu waktu, multi-tasking bahasa kerennya. Entah karena pengaruh otak kanannya yang lebih bekerja, pengaruh hormon yang lebih banyak memproduksi ‘ketenangan’ sehingga bisa menghandle banyak kegiatan, atau karena.. memang tuntutan hidup?

Entahlah. Bisa dicari alasan ilmiahnya.

Tapi saya yakin ibu-ibu semua punya kemampuan tersebut. Udah terbiasa.

Saya juga. Ketika banyak kerjaan melanda, saya sendiri yang men-set bahwa saya harus bisa multitasking urus ini itu.

Tapi kadang saya merasa cape juga ya.

Kenapa ya perempuan harus multitasking? Kadang saya iri sama bapak-bapak yang (katanya) memang lebih fokus untuk satu pekerjaan sampai selesai. Di suatu waktu saya ingin cuma fokus pada satu pekerjaan saja. Tapi memang dasar wanita, itu gak bisa.

Ya udah deh disyukuri aja.

Cuma yang pentingnya itu gimana memanajemen stres saat multitasking itu ternyata tidak berjalan dengan baik. Masakan gosong, anak nangis, tugas kuliah belom beres, rumah berantakan. Huwaaaa..

Kalau udah kayak gitu, biasanya saya:

  1. Stop aja dululah ngerjain yang lain-lain. Istigfar dan tarik nafas dalam, panjang, dan banyak
  2. Urus anak dulu yang pertama. Itu yang penting daripada kerjaan yang lain
  3. Urusan rumah dan masakan yang ga beres, tinggalin aja
  4. Kalau empet liat rumah ga beres. Ajak Runa ke winkelcentrum deket rumah. Cukup cuci mata liat dunia luar biar pikiran lebih fresh. Sayangnya udara kalo lagi dingin bikin males ke luar
  5. Jajan yang kira-kira bisa bikin hati seneng, cemilan kek, chips, cokelat, roti, kopi kek atau minuman favorit , patat (french fries). Sayangnya ga ada mang-mang lewat depan rumah yang bisa tinggal beli.
  6. Mau beres-beres rumah dan menyelsaikan pekerjaan tertunda yang urgent? Biarkan Runa bersenang-senang dengan kartun favoritnya, dvd favoritnya, atau youtube-an. Jadi Runa akan anteng dan saya bisa beresin hal-hal yang mengganggu pikiran saya.
  7. Belum beres? Tunggu suami pulang dan setelah dia selesai makan, solat, ganti baju, minta waktu untuk dia megang Runa. Dan saya bisa mandi pake air anget dulu, ngerjain tugas yang belum selesai, atau sekedar minta istirahat.
  8. Doa yang banyak sama Allah, curhat pas solat. Semoga selalu diberi kesabaran dan kelapangan hati.
  9. Pas ngelihat Runa udah tidur, rasanya perasaan nyaman kembali.

Gitu aja deh.

2 thoughts on “Mengatasi Kekacauan di tengan ke-multi-tasking-an”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s