Just Learning

Tahfizh Al-Qur’an


For the last few months, me and my husband and couple of Indonesian students here gathered to learn Al-Qur’an in tahfiz and tafsir. The initiators for this activity are Mas Zaky and Mas Hegar (thanked for them). So, they opened registration for whoever want to learn Qur’an together. The teacher himself is Mas Zaky. He is a hafiz, understand Arabic verrry well, and he spent years of his education in pesantren. He has noble aim to distribute his knowlede to us, to motivate us learn Al-Qur’an. May his deed become jariyah, Aamiin.

So, we started to study from the beginning of Qur’an, Al Fatihah and the Al-Baqarah. Why should start from the first Qur’an, why Al-Baqarah? not from the juz 30, it’s seems easier right? He said:

  • When you start with Al Baqarah, it will be easier to you to continue to another surah, because you can learn many vocabularies from Al-Baqarah, You will get use to remember all those arabic words
  • After you finish  Al-Baqarah, it can give you more confident to memorize other surah. Al Baqarah is the longest surah in Al-Qur’an. You can say to yourself: I can finish Al-Baqarah which has 286 ayat, of course you can do it for other surah.
  • Memorizing Juz 30 is good (the short surah you may already know by heart, right?), but for the longer surah in juz 30? Yes, it difficult. Those words are poetic, incredible, it may harder to memorize those words/ayat.

In the gathering, he explains the tafsir for each page of Qur’an, we learn also a little bit Arabic. He translates per word into Bahasa and discuss the meaning. The source of tafsir he uses is tafsir Jalalain. Then, after the gathering, we should (no should, but better, yah.. better should) memorize that one page. We have one week to sap all of those ayat in one page. Hard? Yes of course.. In the beginning we can do it relatively easy, for only 1-2 pages. After we come to the 3-4, etc pages.. it was so hard. And week, after week, after week goes by. I did not reach significant progress. I got stuck in ayat 29. My bad, my idleness. I should have much time for reciting and memorizing.

I feel like I want to give up. But then there is this message:

10 ALASAN MENGHAFAL TAK HAFAL-HAFAL TETAP MENYENANGKAN

October 13, 2015 admin Inspirasi
Oleh K.H. Deden M. Makhyaruddin, M.A. (Dewan Penasihat Indonesia Quran Foundation)

1. Satu huruf Al-Qur’an satu kebaikan, dan satu kebaikan 10 pahala. Bagi yang kesulitan melafalkan, satu hurufnya dua kebaikan. Berarti setiap hurufnya 20 pahala. Semakin sulit semakin banyak. Kalikan dengan jumlah pengulangan Anda.

2. Al-Qur’an, seluruhnya, adalah kebaikan. Menghafal tak hafal-hafal berarti Anda berlama-lama dalam kebaikan. Semakin lama semakin baik. Bukankah Anda menghafal untuk mencari kebaikan.

3. Ketika Anda menghafal Al-Qur’an, berarti Anda sudah punya niat yang kuat. Rasulullah saw menyebut 70 syuhada dalam tragedi sumur Ma’unah sebagai qari (hafizh), padahal hafalan mereka belum semua. Ini karena seandainya mereka masih hidup, mereka akan terus menghafal. Jadi, meski Anda menghafal tak hafal-hafal, Anda adalah hafizh selama tak berhenti menghafal. Bukankah hafizh yang sebenarnya di akhirat?

4. Menghafal Al-Qur’an ibarat masuk ke sebuah taman yang indah. Mestinya Anda betah, bukan ingin buru-buru keluar. Menghafal tak hafal-hafal adalah cara Allah memuaskan Anda menikmati taman itu. Tersenyumlah.

5. Ketika Anda menghafal Al-Quran, meski tak hafal-hafal, maka dapat dipastikan, paling tidak, selama menghafal, mata Anda, telinga Anda, dan lisan Anda tidak sedang melakukan maksiat. Semakin lama durasinya, semakin bersih.

6. Memegang mushaf adalah kemuliaan, dan melihatnya adalah kesejukan. Anda sudah mendapatkan hal itu saat menghafal kendati tak hafal-hafal.

7. Adakalanya kita banyak dosa. Baik yang terasa maupun tak terasa. Dan menghafal tak hafal-hafal adalah kifaratnya, di mana, barangkali, tidak ada kifarat lain kecuali itu.

8. Tak hafal-hafal adakalanya karena Allah sangat cinta kepada kita. Allah tak memberikan ayat-ayat-Nya sampai kita benar-benar layak dicintai-Nya. Jika kita tidak senang dengan keadaan seperti ini, maka kepada siapa sebenarnya selama ini kita mencintai. Ini yang disebut: Dikengenin ayat.

9. Menghafal tak hafal-hafal tentu melelahkan. Inilah lelah yang memuaskan, karena setiap lelahnya dicatat sebagai amal sholeh. Semakin lelah semakin sholeh.

10. Menghafal tak hafal-hafal, tandanya Anda di pintu hidayah. Berat tandanya jauh dari nafsu. Jauh dari nafsu tandanya dekat dengan ikhlas. Dan ikhlas lahirkan mujahadah yang hebat.

‪#TahfizhSmart‬ ‪#QuranTime‬ ‪#IQF

Hopefully, we can be the hafiz/hafizah. Hopefully we don’t lost our passion in learning, reciting, and memorizing Al-Qur’an. Aamiin

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s