Apa yang terbayang begitu mendengar kata Salzburg? Pemandangan gunung Alpen? Scene film Sound of Music? Mozart? Atau semuanya?
Kalau saya sih paling ngeh sama Sound of Music-nya. Memang sebagian besar dari setting Film Sound of Music dilakukan di Salzburg, Austria. Bahkan sampai sekarang spot tersebut menjadi bagian dari tur wisata yang wajib dikunjungi oleh turis. Itulah salah satu yang kami cari dari trip Salzburg ini.
Kami menghabiskan waktu sekitar 1.5 hari untuk mengitari Salzburg. Cukuplah.. karena Salzburg sendiri bukan kota besar. Luasnya saja ga sampai setengahnya kota Bandung, hehe.. So, kalau mau mengunjungi Salzburg persiapkan waktu sekitar sampai 2 hari pun sudah dapat semua di sana. Tapi kemarin kami terbantu daylight saving time, jadi waktu malam jadi agak mundur sehingga jalan-jalan sampai pukul 8 malam pun masih terasa jalan sore (langit masih terang), efeknya badan jadi gak kerasa capek, mikirnya ‘ah belum malam ini’.
Oke, jadi ini spot yang kami kunjungi di Salzburg:
1. Salzach River
Kami sampai di Salzburg sudah cukup siang, sekitar pukul 4 sore. Check in di hotel, nyimpen barang, solat dsb, gak buang waktu kami langsung go aja menyusuri spot yang deket-deket hotel. Hmm.. sebenernya si sungai ini gak deket juga sih dari hotel, kami jalan sekitar 20 menit lebih ke sana. Tapi karena cuaca lagi bagus dan mataharinya hangat gak kerasa pegel deh.. Di sepanjang sungai bisa kelihatan pemandangan kota Salzburg, Old Town-nya, dengan latar belakang pegunungan Alpen, Subhanallah..

2. The Makartsteg dan Old Town
Perjalanan di pinggir sungai membawa kami sampai di jembatan Makartsteg. Di jembatan ini banyak gembok-gembok cinta. Jadi banyak pasangan yang berfoto dan menyimpan love locks mereka di sepanjang jembatan tersebut dengan harapan cintanya abadi (tsah…). Kita gak ikutan nempelin gembok sih, gak punya juga sayang kalo gembok koper mau disimpan di situ. Kalau mau beli gembok bisa juga, banyak toko-toko suvenir yang jual di sekitaran Old Town. Yang lucunya ada yang nyimpen gembok (rantai) sepeda di sana? Ya kali mas.. biar sepedanya awet gitu ya? Oiya jembatannya ini cuma untuk pejalan kaki aja, jadi aman.. mau foto-foto dan nongkrong di sana ga usah takut ada mobil atau motor lewat.

Di seberang jembatan ada Old Town, bisa deh lanjut jalan menyusuri Old Town-nya. Hari pun menjelang malam, lanjut lagi deh jalan-jalan esok hari.

3. Mirabell Gardens and Mirabell Palace (Schloss Mirabell)
Oiya, kami punya guide selama jalan-jalan di Salzburg, Pidi, Yayak (suaminya), dan Aqila (anaknya 19m) mengunjungi Salzburg juga, sekalian jalan-jalan. Mereka tinggal di Loeben, jadi lumayanlah ada yang ngerti bahasa Jerman, hehe..
Pertama, kami memulai menelusuri jejak spot Sound of Music dari sini. Di tempat ini Maria dan anak-anak Von Trapp menyanyikam ‘Do Re Mi’ yang terkenal itu, semua pasti tahu deh lagu itu. Kata Mirabell berasal dari Italia, mirabile artinya admirable (mengagumkan) dan bella artinya beautiful (cantik). Jadi maksudnya taman tersebut memang terkenal sebagai glorious gardens.


4. Residenz Square and Residenz Fountain
Dari Mirabell Garden, kami melanjutkan perjalanan.. Melewati Mozart house, katanya tempat Mozart dilahirkan. Jadi semacam museum gitu.. tapi kami gak masuk, untuk masuknya bayar. Kami ga terlalu tertarik sih sama Mozart, ga terlalu mengerti juga musiknya haha *bukan musik klasik freak*. Dengan jalan kaki, kami bisa sampai di Residenz Square. Ada kolam air mancur dengan patung kuda di dalamnya. Spot ini juga ada dalam scene Sound of Music, tepatnya ketika Maria baru pergi meninggalkan biara untuk menuju kediaman Von Trapp. Maria bernyanyi ‘I Have Confidence in Me’ sambil mencipratkan air dari kolam ke wajahnya.

5. Mozart Square
Salah satu ikon Salzburg ya Mozart. Pemusik dan komposer berbakat yang karyanya sudah terkenal di mana-mana. Mozart sendiri sudah mahir memainkan piano dan biola di usia 5 tahun, karyanya musik ciptaannya mencapai 600 buah, tapi sayangnya dia meninggal karena sakit di usia terbilang cukup muda, 35 tahun. City Highlights di sekitar sini yang bisa dilihat/dicapai dengan jalan kaki: Mozart Square with statue of Mozart, Salzburg Museum, Cathedral, dan Fortress Hohensalzburg (benteng yang selanjutnya kami daki).

6. Fortress Hohensalzburg
Benteng ini merupakan Salzburg’s most famous landmark. Kenapa? Usianya yang mencapai 900 tahun tapi masih tetap gagah berdiri. Dengan naik ke puncak bentengnya, kita bisa melihat panorama Salzburg dari atas, jajaran pegunungan juga terlihat dari sana. Naik ke atasnya bisa dicapai dengan jalan kaki atau naik Funicular. Kami sendiri naik ke atas jalan dan turunnya naik Funicular. Funicular ini adalah railway service berbentuk kereta. Naik-turunnya sendiri kalau pakai funicular ini cuma sebentar.. gak kerasa kayanya 5 menit sudah sampai. Kalau jalan kaki ke atas ya mungkin bisa sampai 15 menit. Oiya tiket masuk ke fortress ini sekitar 12 euro untuk dewasa, anak-anak sampai 6 tahun free. Yang didapat dari membayar 12 euro: entrance to fortress precincts, guided tour with audio guide in eleven languages, Fortress Museum, Rainer Regiment Museum, Marionette Museum, dan Alm passage. Tiket bisa dibeli di tempat, beli online, beli tiket dalam group, atau menggunakan Salzburg Card.

7. Schloss Leopoldskron
Sudah puas mengitar kota Salzburg dan naik ke benteng, akhirnya kami memutuskan untuk naik Hop Hop Bus. Kami naik Hop Hop dari sekitaran Mirabell Garden. Harganya 16 euro/orang. Anak kecil sampai 6 tahun gratis. Keseluruhan perjalanan dengan bus memakan waktu 1 jam (kalau kita gak turun bus). Sebenarnya ada 2 tempat yang saya incar dengan menaiki Hop Hop Bus ini, soalnya dengan jalan kaki gak akan kesampaian, kalau dengan bus biasa gak tahu naik bus nomor berapa. Salah satu sasarannya adalah si Palace Leopoldskron. Sayangnya, memang tur-nya gak sampai ke dalam Palace-nya, hanya sampai seberang palace-nya aja, hiks.. Sama melihat danau sekitaran palace. Danau tersebut tentunya terkenal di scene Sound of Music di mana jadi latar teras kediaman Von Trapp, juga tempat Maria dan anak-anak kejebur saat naik perahu.

8. Schloss Hellbrunn
Tempat berikutnya yang saya incar di tur bus ini adalah Schloss Hellbrunn, tepatnya sih gazebo-nya. Tempat di mana Rolf dan Liesl menyanyikan ‘Sixteen Going on Seventeen’ sambil berdansa. Juga tempat Maria and George menyanyikan ‘Something Good’. Ternyata gazebo-nya kecil, ga terlihat besar seperti di film saat Rolf dan Liesl berdansa. Bocoran dari behind the movie-nya sih ternyata di Hollywood dibikin gazeboo serupa khusus untuk menampung adegan Liesl menari. Oiya gazebo-nya juga dikunci, pengunjung ga bisa masuk.
Spot lain di Schloss Hellbrunn yang bisa dilihat: Hellbrunn Palace/Trick Fountains, The Monatsschlössl/Folklore Museum, Zoo, park plus playground. Nah, di dekat si gazebo itu ada taman berman luas dengan banyak permainan seperti serodotan, jungkat-jungkit, ayunan, dan lain-lain. Jadi deh Runa dan Aqila yang asik main, gantianlah kan orang tuanya udah puas jalan-jalan juga.

Sudah deh.. akhirnya itu spot terakhir yang kami kunjungi. Kami kembali menaiki Hop Hop Bus untuk menuju pusat kota, sementara Pidi dan keluarganya berhenti di stasiun sekalian pulang. Makasih Pidi, Yayak, Qila, udah nemenin kami jalan-jalan.. Sekalian reuni, kapan lagi bisa ngumpul coba yah?
Oiya ini sedikit tips dari saya:
1. Hop hop Bus
Tur bus di Salzburg menyediakan bermacam-macam pilihan. Dari yang murah sampai yang mahal, dari yang spesifik untuk tur Sound of Music sampai yang general. Kami sendiri memilih tur bus Grayline, yang rutenya umum dari central dan mengelilingi kota. Ada tur khusus untuk pencinta Sound of Music, namanya Panorama tour. Harganya juga lebih mahal 40 euro dalam 4 jam, tentunya bus ini sampai melewati spot khusus yang gak dilewati si tur bus lainnya. Selain itu juga ada pilihan lainnya. Jadi pilihlah Hop Hop Bus sesuai keinginan dan rutenya. Bisa cek di sini.


2. Salzburg Card
Nah, kami gak pake ini. Kami baru pake Day ticket saat di Innsbruck. Saya sendiri gak ngeh kalau di Salzburg ada ini. Tapi saya sudah cukup puas sih dengan Salzburg tanpa card ini. Si Card ini bisa berlaku untuk berbagai admission spot tourism di Salzburg, seperti museum, naik Fortress funicular (di benteng tadi), dan semua public transport. Kayaknya sih belum termasuk Hop Hop Bus. Jelasnya bisa dilihat di sini.
3. Sightseeing di Salzburg
Saya gak tahu apa saya sudah cukup lengkap mengitari Salzburg. Kalau mau lihat spot lainnya bisa dilihat di sini
4. Makanan halal
Nah ini penting. Untunglah di sebelah stasiun ada kebab yang tulisannya jelas halal, jadi bisa langsung beli deh. Ada juga pilihan lain seperti Fish and Chips yang berada di Old Town.
5. Bahasa
Austria masih pakai bahasa Jerman, secara historis Austria memang dekat dengan Jerman. Di Salzburg cukup banyak yang bisa berbahasa Inggris, terutama untuk fasilitas tourism karena memang banyak turis yang ke sini. Jadi gak usah khawatir untuk bertanya atau bertransaksi. Cuma jangan heran ketika di sini Anda akan melihat banyaaak turis dari China, memang ras China ada di mana-mana.
6. Cuaca
Kami pikir awalnya Salzburg dan kawasan di dekat sekitar Pegunungan Alpen itu dingin. Jadilah kami membawa perlengkapan lengkap sarung, tangan topi, dan baju yang berlapis-lapis. Eh ternyata sampai di Salzburg, cuacanya enak banget. Cerah dan hangat, mungkin karena sudah masuk spring juga. Teteplah jauh sama spring di Belanda yang cuacanya masih dingin ditambah angin yang semeliwir. Mungkin pas summer bakal lebih panas lagi.
Segitu dulu dari Saya, nanti dilanjut lagi dengan Trip Austria berikutnya: Hallstatt. Tschüss!
Photos were taken by SONY Alpha A6000
Photographer: Fajar Budi Prasetyo, Andy Yahya, and strangers passed by
Baca juga: Trip to Hallstatt, Trip to Innsbruck, Trip to Munich
Bundaa tulisannya bagus banget.. Mau Runa posting ya di FB ayah. 🙂
apa deh ayah iniii
kumplit plit plit… semoga gantian kami yang berkunjung kesana ya :thumbup
makasih yayak 🙂 iya ditunggu di Belanda. Sama Qila dan Pidi. Eh yayak suka nulis blog juga yah, mantap aku baca2
iya ya ternyata gazebonya keciiill…uwuwu, bagus bangeet, berasa dibawa ke settingnya Sound of Music
iyaa mbak, gazebonya cm segituan doang, haha.. awet banget si site2nya, pinter ngerawat objek wisatanya
Hi boleh tahu nginep nya dmana mba?
terima kasih
Wkt itu sy di hotel dkt stasiun kereta mbak, biar dkt ngejer kereta pagi
Mba boleh nanya lagi ya..hop on hop off itu kita bisa turun terus tunggu next bus untuk naik ya? jadi kayak sampai Leopoldskron kita bisa turun, foto2…terus tinggal tunggu bis berikutnya untuk naik dan turun ke next destination? saya benar kah ? terima kasih sebelumnya.
iya bisa mbak, hop-hop bisa turun di halte tertentu tsb, haltenya memang biasnya di spot=spot wisata. Nanti bisa naik lagi, dan seterusnyaa..