Europe, etc, Travelling time!

Trip to Munich: The Bavarian State


Trip dalam rangkaian Austria Trip, cerita sebelumnya: Trip to Salzburg, Trip to Hallstatt, dan Trip to Innsbruck

Last stop: Munich! atau München dalam Bahasa Jerman-nya. Kami sengaja memilih Munich sebagai kota terakhir dari Trip Austria kami karena 1. Tidak ada pesawat langsung dari Innsbruck ke Belanda, 2. Kalau balik lagi ke Salzburg untuk pulang sayang, ya jauh lagi (sama sih jauhnya dengan ke Munich sebenernya, 3. Biar bisa sekalian jalan-jalan dan melihat Munich, walaupun cuma setengah hari. Saya juga ingin mengunjungi teman saya yang menetap di Munich, Uni Novie, sahabat waktu kuliah apoteker dulu. Ia dan keluarganya sudah menetap di Munich sejak 3 tahun yang lalu.

Innsbruck Hbf
Goodbye Innsbruck @Innsbruck Hbf

Dari Innsbruck ke Munich kami kembali memakai jasa OBB (Austria’s largest mobility service provider), seperti dari Salzburg ke Hallstatt, dan dari Hallstatt ke Innsbruck. Kami memesan perjalanan dari Innsbruck ke Hallstat yang cukup pagi dan cukup murah, hehe.. Jadi jam 9 kami kereta OBB dulu lalu sampai Kufstein Bahnhof baru ganti dengan kereta menuju Munich. Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, train Austria ini cukup nyaman, di kereta ini malah ada spot khusus anak-anak untuk nonton biar tidak bosan, Runa anteng deh di pojokan. Space untuk menyimpan koper juga tersedia cukup luas. Di Kufstein Bahnhof kami pindah kereta, sebelum naik kereta menuju Munich diperiksa passport dan resident permit dulu ternyata. Cukup ramai orang yang naik kereta ini, untung kami masih dapat tempat duduk.

Spot anak-anak di kereta Austria-Jerman
Spot anak-anak di kereta Austria

Nah, begitu menjejak Munich, wah baru kerasa suasana “kota”nya. Ini baru kota gede. Ya Munich adalah ibu kota dari German state of Bavaria dan metupakan kota ketiga terbesar di Jerman setelah Berlin dan Hamburg. Populasi Munich juga cukup padat lho, mungkin ini disebabkan letak Munich yang sangat strategis, berada di tengah-tengah Jerman, bahkan tengah-tengah Eropa *bisa dilihat di googlemap*. Biaya hidup di Munich pun muahaaal minta ampun, dibandingkan dengan kota-kota lain di Jerman, dibanding Berlin sekalipun. Cuaca Munich di awal spring terasa cukup panas. Kami cuma punya waktu setengah hari untuk menikmati Munich. Jadi kami mengikuti saran Uni Novie untuk menyimpan barang-barang kami di stasiun kereta kemudian jalan-jalan mengitari Munich sesiangan, berkunjung ke rumah Uni Novie, barucheck in di hotel malamnya. Kami mengambil hotel dekat airport karena penerbangan kami ke Eindhoven (Belanda) besoknya jam 9 pagi, sementara jarak antara city center Munich dan airport Munich itu harus ditempuh dengan kereta selama kurang lebih sejam. Untuk perjalanan sehari ini kami disarankan Uni Novie untuk beli day tiket aja bisa untuk seharian dan untuk entire network (berlaku sampe airport).

Menyimpan barang di Stasiun Munich. Kalo gak salah 4 Euro untuk seharian (di loker yang besar)
Menyimpan barang di Stasiun Munich. Kalo gak salah 4 Euro untuk seharian (di loker yang besar)

Kami melanjutkan perjalanan dengan bawaan yang lebih enteng. Kami segera menuju city center Munich yang terkenal dengan Marienplatz-nya. Dari stasiun ke center kami jalan kaki aja, gak jauh banget kok. Di Munich kami memutuskan tidak naik Hop Hop Bus., sangu udah menipis bung, haha..

Hop Hop Bus Munich
Hop Hop Bus Munich

Jalan kaki dari stasiun Munich ke city center memakan waktu kira-kira 15 menit. Ramai sekali jalanan dan juga suasana centrum-nya. Kombinasi dari cuaca yang bagus dan juga masih dalam rangka libur paskah, jadi masih banyak orang memadati pusat kota. Spot utama di centrum ini adalah Marienplatz dan New Town Hall, sebagai heart of MunichBerdiri bangunan besar dan megah. Kayaknya tiap kota di Jerman punya bangunan bersejarah yang berdiri kokoh dan megah, umumnya di tengah kota, seperti layaknya yang pernah saya lihat di Bremen dan Münster. Oiya Katanya sih bangunan itu merupakan tempat pemerintah kota, termasuk kantor walikota dan bagian administrasinya. Di sekitarnya ada banyak tempat untuk cuci mata dan shopping, ada toko souvenir, cafe,  bar area, information center, lengkap deh buat pengunjung.

Marienplatz
Marienplatz. Virgin Mary at top of Mariensaule

 

Marienplatz
Marienplatz. New Town Hall (German: Neues Rathaus). Di bagian tengah bangunan (yang warna hijau) namanya Rathaus-Glockenspiel, yang merupakan tourist attraction. Sayangnya kami tidak menyaksikan si Glockenspiel ini beraksi, waktunya ga tepat. Jadi setiap pukul 11 siang (jam 12 siang dan jam 5 sore saat summer), Glockenspiel ini aja berbunyi dan boneka (atau patung ya?) akan bergerak memainkan dua kisah dari abad ke 16. Kisah pertama (di balkon atas) mengenai pernikahan Duke Wilhelm V dan kisah kedua mengenai Schafflertanz (the coopers’ dance). Atraksi ini berlangsung sekitar 15 menit.
Fanshop Bayern Munich
Fanshop Bayern Munich. Tidak jauh dari Marienplatz. Di sebelah-sebelahnya ada toko souvenir.
DSC03372
City Center Munich. Background: St. Peter’s Church
DSC03341
City Center Munich

Kami juga berjalan sampai ke Viktualienmarkt, pasar tradisional. Banyak sekali stand jualan di situ, mulai dari buah, sayur, bunga, keju, bumbu masak, daging, ikan, area makan. Pas kami ke sana ramainyaa minta ampun. Kami cuma melipir aja, enaknya Viktualienmarkt sudah jadi pedestrian zone, jadi walaupun ramai tapi tidak ada kendaraan ikut lalu lalang.

Karena sudah capek muter-muter dan juga lapar kami memutuskan mending istirahat saja ke tempat Uni Novie. Ternyata rumahnya tidak terlalu jauh dari city center, naik kereta cuma 10 menit kayaknya. Di stasiun pemberhentian dijemput Uni Novie dan langsung menuju rumahnya jalan kaki aja. Lumayan bisa ngelurusin kaki dan ngadem di rumah Uni Novie. Ditambah lagi diajakin makan siang sama nasi. Nasiiii dong.. udah 5 hari ini makannya kebab, kentang, fish chips, roti, ngelihat nasi rasanya seneng banget, hihi.. Seneng bisa silaturahmi sama Uni Novie, Adam, dan Zara, (suami Uni lagi ngantor dong) meskipun cuma sebentar. Runa juga seneng bisa main sama Kakak Adam & Zara, eh malah dikasih buku Dora punya Kakak Zara, buat oleh-oleh di baca di jalan, horee.. Makasih atas hospitality-nya ya Uni Novie, Adam dan Zara :).

Bersama Uni Novie dan Zara (Kakak Adam lagi di dalem, ga ikut foto)
Bersama Uni Novie dan Zara (Kakak Adam lagi di dalem, ga ikut foto)

Jalan-jalan yang tinggal setengah hari pun dilanjutkan, kami berencana naik metro ke BMW Museum dan Olympia Park, letaknya berdekatan soalnya. Suami yang masih antusias sih ke BMW Museum. Pengen lihat mobil-mobil keren katanya. Sementara suami mengelilingi museum saya cuma mengajak Runa ke arena anak-anak aja. Buat car lovers ya museum ini recommended lah untuk dikunjungi, ada sejarah BMW sampai aktivitas interaktifnya.

BMW Museum
BMW Museum
BMW Museum (mau dong mobil kayak gini satuuu)
BMW Museum (mau dong mobil kayak gini satuuu)

Cuma jalan sebentar kami sudah bisa menjangkau Olympia Park. Park ini dibangun untuk Summer Olympics 1972. Areanya terkenal dengan nama “Oberwiesenfeld” (“upper meadow-field”). Sampai saat ini Olympia Park banyak digunakan sebagai venue untuk berbagai acara budaya, sosial, dan agama. Waktu kami ke sana malah lagi ada konser U2. Orang-orang ngantri masuk ke dalam.

Olympia Park
Olympia Park

Suasana di tamannya seperti ini. Cuaca yang cerah dan cukup hangat membuat pengunjung banyak yang duduk-duduk sambil menikmati pemandangan. Ada yang minum bir, makan sore, sampai ada anak-anak main bola juga.

Olympia Park
Olympia Park

Last destination in Munich: Allianz Arena. Sayang juga kalau gak mampir. Dari Olympia Park ke Allianz kami naik kereta. Sampai di sana udah sepi sih. Tapi Pak Suami masih bersemangat. Ya paling gak nengoklah ke kandang Bayern Munich ini dikit. Menurut Pak Suami sih stadium ini biasa aja, gak terlalu megah. Mungkin bandinginnya sama Stadium Emirates Arsenal, yang wuahh.

Allianz Stadium - Bayern Munich
Allianz Arena Stadium – Bayern Munich
Allianz Stadium - Bayern Munich
Allianz Arena Stadium – Bayern Munich
Allianz Arena Stadium - Bayern Munich
Allianz Arena Stadium – Bayern Munich

Akhirnya hari ini berakhir sudah, kami langsung menuju Novotel, dekat airport. Sudah lelah sayaa dalam rangkaian trip kali ini, pengennya ngagoler di kasur aja. Tapi Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan kami semua sehat.

Sebenarnya untuk trip ke Munich ini tidak cukup seharian saja. Paling tidak kalau mau puas yaa.. 2-3 hari lah. Masih banyak spot yang belum kami kunjungi, seperti: Munich Residence (Residenz Munchen), Hofbrauhaus Munchen, English Garden, Nymphenburg Palace (Schloss Nymphenburg), Alte Pinakothek, Deutsches Museum (Museum Sains), atau bahkan ke Neuschwanstein Castle yang terkenal itu, hanya perjalanan ke sana harus sehari sendiri.

Selesai juga trip Spring kami kali ini. Alhamdulillah diberi kesempatan untuk melihat bumi Allah di bagian lain yang luar biasa indahnya. Semoga masih diberi umur dan rezeki untuk bisa melakukan family trip lagi ke tempat-tempat luar biasa! Aamiin…

 Photos were taken by SONY Alpha A6000, and some photos with Nokia Lumia

Advertisement

2 thoughts on “Trip to Munich: The Bavarian State”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s