Mumbling

Hiatus yang Terlalu Lama


Assalamu’alaikum!

Halo my blog! Kemana aja atuh Neng?! Bulan Mei lho terakhir posting, itupun waktu masih ikutan 30 Days Challange Writing. Sekarang udah mau di penghujung Agustus aja. Maklumlah banyak berkontemplasi (sok asik) dan mengurus ini itu (sok sibuk). Kangen juga ya nulis di blog. Jari-jari jadi rada kaku kalau gak banyak dipakai ngetik.

Waktu bulan puasa datang, eh nulis di blog juga ikut-ikutan puasa. Padahal mah penulisnya lagi gak puasa juga (lagi dalam masa nausea di trimester pertama). Gak punya alasan khusus sih kenapa hiatus sebenarnya. Dan untuk memulai lagi nulis di blog ternyata butuh perjuangan ya..

Memulai lagi kebiasaan yang 3 bulan lamanya ditinggalkan itu ternyata gak gampang. Banyak excuse, banyak tantangannya. Terutama mengumpulkan niat yang utuh dalam menulis lagi. Bukan berarti saya gak menulis sama sekali sih. Ada porsi-porsi menulis yang saya kerjakan juga, hanya bukan di blog. Hiatus kemarin juga banyak saya manfaatkan untuk melahap banyak bacaan untuk menambah khazanah dan hikmah. Salah satunya yang sangat nyangkut adalah Buku Anak Rantau karya A.Fuadi. Wuah itu bagusss banget! Karya A. Fuadi yang terbaik di antara buku-buku sebelumnya. Buku Revive Your Heart dari Nouman Ali Khan juga saaangaat Masya Allah bagusnya. Ketika membacanya seperti membayangkan beliau berceramah. Ada beberapa dari isinya yang pernah saya dengar di ceramahnya. Jadi itu buku rekomendasi dari saya buat yang lagi nyari bahan bacaan.

Emm.. selanjutnya apa lagi ya. Oh iya, tadinya tu mau melengkapi part mengenai ‘Berhaji’ berhubung bulan ini sudah mendekati puncak haji dan banyak juga yang tanya-tanya mengenai Berhaji dari Belanda. Tapi sayang nih, sayanya kurang kuat hati untuk menyisihkan waktu barang sejam aja untuk nulis. Padahal maaah.. poin-poin tulisan udah ada dari kapan.

Banyak juga cerita-cerita yang pengen saya share selama pulkam kemarin ke Indonesia juga curhatan ke-hiatus-an saya di medsos, terutama Instagram dan Facebook. Saya meng-uninstal aplikasi Instagram dan Facebook di ponsel saya. Tadinya saya berazam hanya untuk bulan Ramadhan sampai Idul Fitri. Namun ternyata, hiatus medsos ini berujung pada detoksifikasi. Saya jadi merasa tidak butuh dan tidak ingin untuk membukanya. Saya juga jadi kehilangan kemampuan berkata-kata di medsos saking jarangnya mem-post sesuatu. Saya tidak sign out sih, cuma meminimalisasi gerakan jempol untuk mengklik si simbol F berwarna biru dan simbol kamera ungu yang menggoda, haha.

Saya masih bisa membuka kedua medsos itu melalui chrome di ponsel. Instagram sih gak enak kalau dibuka lewat chrome, tampilannya jelek dan gak menarik. Hebatnya Facebook, walaupun dibuka di chrome masih aja bisa menarik, dulu padahal gak begitu. Disclaimer: Saya masih butuh Facebook untuk grup-grup tertentu yang penting, tapi kadang kepeleset juga lihat timeline, padahal timeline sekarang gak sehat, ckckck. Tapi bener lho, mengurangi waktu berselancar di kedua medsos tersebut, bikin hidup lebih enteng dan segar, entah kenapa.

Berasa ya, tulisan saya jadi ngalor-ngidul gini haha, gak pake ide dan outline, ngetik aja apa yang keluar di kepala.

Yawes, sampai ketemu besok! Insya Allah. Iyaaa, besok saya akan mulai rajin lagi ngeblog, ini janji buat saya sendiri, suwer! Hope the tagline ‘diet always starts tomorrow(means never happen)’  will not apply on me, hoho.

 

5 thoughts on “Hiatus yang Terlalu Lama”

    1. Hahahaa..Mbak Imeeel ni rajiiin bgt nulis. Meski hiatus nulis, aku ttp BW terus lhoo ke blog2 org, termasuk ke Mbak Imel, krn selalu muncul di TL WordPress aku

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s