
My first antology (fiksi) book in 2018!😎 Alhamdulillah. Kali ini saya menjajal nulis fiksi berupa cerpen. Dan ternyata, nagih! Dua cerpen saya ada di dalam fiksi antologi berjudul Tercelik ini.
Mendaki jalanan terjal selalu memberi luka yang tak jarang membuat kita makin kuat. Ada banyak kisah tentang bagaimana anak adam terpelanting dan merasakan perih, terjatuh dengan penuh kepayahan. Namun, akan selalu ada seribu alasan untuk kembali berdiri, tegap, dan mengembalikan diri dengan mau bersusah payah bangkit.
Kisah kita memang bukan soal sesakit apa saat terjatuh, tapi sekeras apa kita mau mencoba bangkit dengan tercelik, kesadaran penuh.
Tercelik adalah kumpulan kisah reflektif dalam menemukan tekad untuk bangkit dan kembali sadar.
Buku ini ditulis oleh mentor dan para mentee Kelas Cerpen (KECE) Inspirator Academy Jilid 5 selama empat hari!
Kamu bisa mendapatkannya dengan harga 40.000 selama masa pre-order hingga 25 Januari 2018.
Pemesanan dapat dilakukan dengan menghubungi saya via WhatsApp +31626569815
Super thanks mentor kece @rizkamamalia😚
dan kawan-kawan seperjuangan @jaerini20@nadineadestya1920 @nadianhid
—
Berikut spoiler salah satu cerpen saya:
Ada dua hal yang paling aku benci di dunia ini, yang pertama adalah cermin, dan yang kedua adalah berteman. Aku tidak suka menatap kaca sebab aku akan melihat pantulan diriku yang buruk rupa. Bentuk kepalaku lonjong, tulang wajahku menjorok ke dalam, mataku lebar mencuat seperti ingin keluar dari tulang mataku, dahiku tinggi, hidungku bengkok, dan mulutku mencong dengan langit-langit mulut yang terbelah, sementara rambut sebahuku tumbuh amat tipis. Mungkin jika berjumpa denganku kamu akan menganggap aku layaknya monster.
Aku juga tidak suka berteman. Lagipula siapa yang mau berteman dengan anak cacat dengan wajah menyeramkan seperti aku? Aku tidak suka bertemu orang baru. Rasanya sangat tidak nyaman bertatapan dengan mereka. Sepertinya mereka memandangku dengan campuran rasa kasihan, jijik, atau bahkan takut. Sahabatku cuma Ayah dan Bunda. Hanya mereka yang aku percaya dan paling aku cintai di dunia ini. Bunda selalu memelukku dan berkata, “Kamu adalah gadis cantik Bunda, Shena. Bunda sayang sekali sama Shena.” lalu Bunda akan menciumiku dengan gemas.