Catatan Haji 1437 Hijriyah, Diary Perjalanan Haji

Diary Haji 2016 – Minggu Terakhir di Makkah


Alhamdulillah postingan berantai mengenai manasik haji akhirnya mendekati ujungnya. Part 1 , part 2, part 3 bisa dibaca di tiga postingan sebelumnya. Dengan hampir selesainya semua prosesi haji, hampir beres juga perjalanan haji-umrah kami. Kami masih memiliki waktu sekitar seminggu untuk menikmati Makkah dan beribadah di Masjidil Haram.

Kamis, 15 September 2016

Pagi itu, pagi yang berbeda dari dua hari sebelumnya di maktab Mina. Dua hari yang lalu, Mina pun masih ramai dipadati jamaah haji yang menetap di tenda maupun yang lalu-lalang di sekitar jamarat. Tapi pagi itu sepi, jalanan sepi, tenda-tenda sudah mulai digulung. Ya, sebagian jamaah sudah berada di Mekah, mengambil nafar awal. Ada yang mengerjakan tawaf ifadhah dan sa’i. Ada yang sudah beristirahat di Mekah, melakukan ibadah sunah lainnya.

Tenda-tenda Mina. Yang katanya hanya dipakai setahun sekali. Kali ini mereka sudah selesai menunaikan tugasnya menaungi jamaah haji selama bermalam di Mina. Entah mengapa ada sedikit rasa sesak ketika hendak meninggalkan Mina. Campuran lega dan sendu.

Biasanya kami sudah bergegas jalan kaki menuju Aziziyah untuk beres-beres dan istirahat. Namun, pukul 08.30 kami dijemput bus menuju Aziziyah, membawa semua barang bawaan kami selama tiga hari sebelumnya. Pukul 09.00 kami sudah sampai penginapan Aziziyah. Zuhur kami sempat makan bersama di kamar Mas Ido dan Mbak Tasniem, botram. Perasaan lega terpancar dari masing-masing jamaah, inilah sore terakhir kami melakukan lempar jumrah.

Pukul 16.30 kami berangkat dari Aziziyah. Langkah kaki terasa lebih ringan, cuaca pun tidak sepanas kemarin-kemarin (apa perasaan saya aja ya?). Hanya sebentar saja kami sudah selesai dengan jumrah lalu kembali lagi ke Aziziyah. Selepas Maghrib ternyata ada makan-makan dari hadyu kambing sembelihan, sudah dimasak lengkap. Tapi saya gak ikut, nampaknya sudah agak eneg sama yang berbau kambing, heuheu.

Rombongan Haji Euromuslim, menjelang Maghrib, setelah lempar jumrah terakhir

Jumat, 16 September 2016 

Jumat ini rasanya lebih selow dari hari-hari sebelumnya. Kami hanya disibukkan dengan acara packing sebab kami akan mobilisasi ke Makkah. Kami akan pindah hotel! Katanya kami akan disediakan hotel di Zamzam Tower, bangunan di depan Masjidil Haram.  Pukul 15.00 katanya kami akan dijemput bus dan berangkat ke sana. Tapi memang cobaan paling banyak selama haji ini adalah menunggu. Kadang dalam ketidakpastian, kadang jadwal berubah. Dari masih fresh sampai muka lecek, dari perut kenyang sampai lapar lagi. Saya menghabiskan waktu sambil mengaji, sampai ngantuk. Akhirnya bus yang ditunggu-tunggu sampai pukul 17.00. Ternyataa ujian belum selesai, macet banget selama di perjalanan. Padahal jarak Aziziyah Makkah kan deket lho. Sampai di hotel sudah hampir pukul 20.00. Alhamdulillah capek menunggu tadi dituntaskan dengan kamar yang sangat nyaman, Alhamdulillah……. dari kamar kami bisa terlihat Ka’bah di bawah Zamzam Tower.

Sabtu, 17 September 2016 – Kamis, 22 September 2016

Kegiatan kami selama seminggu terakhir di Makkah lebih banyak berpusat di Masjidil Haram. Saya dan suami mencoba berbagai spot untuk beribadah dan salat, juga melakukan tawaf sunah. Suami juga mencoba ke Hajar Aswad dan Hijr Ismail. Waktu sendirian dia lebih bisa nyelip-nyelip, tapi perjuangannya beuuuh susah. Waktu bareng saya, saya mah eungap, gak kuat desek-desekan gitu. Bercampur antara panas, keringat, kehimpit. Ya sudahlah memang sudah dititipi pesan sama pembimbing haji Euromuslim juga: Yang sunah jangan sampai membuat yang wajib dilanggar. Jangan sampai menyakiti dan melanggar hak-hak saudara kita yang sedang beribadah. Tidak usah memaksakan diri.

. Biasanya kami ke Masjidil Haram sebelum Subuh, untuk tahajud. Lalu menetap di sana sampai Subuh datang. Beberapa kali kami melakukan salat tahajud berjamaah dengan rombongan Euromuslim, dipimpin Ust. Rolly atau Ust. Irwan. Lalu kami salat Subuh berjamaah. Masya Allah mendengar suara Imam Masjidil Haram rasanya nyeeessss banget. Ada rasa haru yang tidak bisa tergambarkan, terlarut dalam bacaan Imam.

Setelah Subuh biasanya kami berkumpul kembali sampai Dhuha. Biasanya Ust Rolly atau Ust. Irwan memberikan sedikit kultum sampai syuruk. Setelah salat Dhuha saya dan suami kembali ke hotel untuk sarapan. Kami disediakan sarapan dan makan malam, hanya makan siang yang harus cari sendiri. Makanan di hotel lengkappp.. Alhamdulillah. Sepertinya kelelahan kami di hari-hari sebelumnya terbayar dengan sendirinya. Selesai sarapan, kami akan istirahat dulu. Zuhur dan Asar kami akan berjamaah kembali ke Masjidil Haram.

Di sela-sela ibadah di Masjidil Haram, kadang kami mengunjungi toko-toko dan mall di Zam-zam Tower dan sekitarnya. Saya gak beli banyak oleh-oleh. Salah satu keuntungan berangkat haji dari Belanda mungkin tidak perlu mikir banyak untuk bawa oleh-oleh. Oleh-oleh buat siapa juga? Kawan-kawan yang di Belanda sudah paham dan maklum, kalau orang jalan-jalan (apalagi pergi haji), gak ada yang dimintain oleh-oleh, heuheu.. Teringat sih dulu waktu masih kurang ilmu, saya juga masih suka nagih oleh-oleh ke yang jalan-jalan. Padahal mah yaa.. Saya hanya beli gamis untuk saya, Runa, Mama dan Ibu mertua, serta Kakak. Sisanya kami ya beli kurma (sebagian kurma ada yang sudah kami beli di Madinah juga), parfum khas Arab, lipstik Arab titipan Mama, hena (untuk main-main sama Runa). Pokoknya seingat saya, saya tidak repot belanja. Hanya pas beli gamis aja pingin yang kembaran sama Runa haha..

Magrhib dan Isya juga kami langsungkan di Masjidil Haram. Setelah salat Isya kami makan di hotel. Begitu saja jadwal kami setiap hari. Tanpa beban, mau beribadah dekat dari hotel, makanan dan minuman mudah dijangkau, air zamzam ada di mana-mana, istirahat enak. Masya Allah … Alhamdulillah. Hanya saja, setelah perpindahan ke hotel yang “lebih nyaman” dengan fasilitas lengkap ini malah banyak dari rekan-rekan kami yang tumbang karena kecapekan. Ada yang demam, batuk parah, suara serak sampai hilang, flu, gak enak badan. Mungkin timbunan dari rasa lelah dari sebelum-sebelumnya. Qadarullah ya bukan pas lagi manasik tumbangnya. So, tetap jaga kesehatan.. minum air zamzam kapan saja, jangan tunggu haus. Kalau misal tenggorokan dirasa sakit, minum air zamzamnya/air lain jangan yang dingin. Ada lho air zamzam hangat yang tersedia di Masjidil Haram.

Sampai kami tidak sengaja dengan Mas Eko dan Mbak Eno. Mas Eko adalah rekan suami saya ketika dulu kerja di Indonesia. Beliau berangkat haji dari Indonesia, ONH gitu. Ternyata beliau jadi berangkat haji karena nemenin ibundanya (yang tinggal sendiri). Jadilah istrinya pun ikut, rezeki ya. Dari Mas Eko kami belajar, ternyata penginapan mereka cukup jauh dari Masjidil Haram. Ya harus naik kendaraan umum gitu atau jalan agak jauh. Mana panas lagi kalau jalan PP. Jadi mereka pasti akan sangat memanfaatkan waktu kalau sudah sampai di Masjidil Haram. Semuanya harus lebih terencana. Wah ditegur nih kayaknya. Kita kadang suka leha-leha mentang-mentang hotel dekat tinggal ngesot, kadang suka tergoda belanja di mall pula. Pokoknya harus lebih produktif lagi ibadahnya!

Menunggu subuh, rombongan Euromuslim berkumpul di Masjidil Haram lantai paling atas
Salat tahajud berjamaah di lantai paling atas Masjidil Haram
Menunggu subuh di Masjidil Haram
20160917_043155
Zamzam Tower
Masjidil Haram di siang hari, (foto diambil dari lantai dua apa tiga ya, saya lupa)
Pemandangan kamar hotel

Runa apa kabar?

Kangen beratlah saya pastiiii. Tapi kami memang gak banyak skype-an. Selain fokus ibadah juga ya kadang bikin baper kalo skype-an, hiks.. Runa juga kalau lagi lihat video kayak gak mau lihat langsung ke kamera gitu, agak menghindar. Kelihatan agak sedih apa ngrasanii (apalah bahasanya). Tapi Alhamdulillah senang banget dengar Runa cerewet kalau ngomong, pinter amat sih ni anak, tabarakallah. (Sampe sekarang sih cempreng bin ceriwisnya).

Jumat, 23 September 2016

Hari terkahir di Makkah! Masya Allah tidak terasa. Alhamdulillah saya kebagian tawaf wada (sebelumnya kan saya haid). Saya tawaf wada pagi hari setelah Subuh, sebab setelah siang saya tidak akan kembali ke Masjidil Haram. Jadi ini tawaf perpisahan saya. Suami menemani saya tawaf wada dengan melakukan tawaf sunnah. Sementara suami masih akan jum’atan di Masjidil Haram, jadi tawafnya setelah selesai salat. Subuh ke mesjid jam 4. Selepas Zuhur kami akan dijemput bis untuk menuju Bandara Internasional King Abdulaziz untuk menuju Belanda. Pesawat kami berangkat malam hari, transit lagi di Istanbul sebentar lalu menuju Schiphol. Kami sampai Schiphol pagi-pagi. Dengan ini perjalanan haji kami resmi berakhir. Barakallah, Alhamdulillah.

Sabtu, 24 September 2016

Saya masih ingat, perjalanan kami menuju Groningen dari Schiphol dihabiskan dalam diam, merenung, sepi. Sampai di stasiun Groningen pun kami menyeret dua koper dan menyandang dua ransel, naik bis menuju Lewenborg. Muka kami udah lecek setelah kemarin seharian di perjalanan. Home sweet home, rumah kami di Kajuit 149 menanti. Tiba-tiba Mbak Atika, tetangga sudah nongol di depan pintu, orang pertama yang kami temui. Di rumah, ternyata sudah terhidang bubur ayam hangat lengkap dengan lauknya, menyambut kami. Mas Panji dengan baik hati memasak untuk kami, tahu aja pasti kami kelaparan. Jazakallah khairan katsiran Mas Panji, itu adalah bubur ayam terenak yang pernah kami cicipi. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan dari usaha Mas Panji bikinin kami bubur ayam.

Semoga catatan perjalanan haji kami bermanfaat dan memberikan sedikit gambaran untuk para calon jamaah haji. Postingan lain terkait bisa diubek-ubek di bagian Catatan Haji 1437 Hijriyah. Untuk segala kekurangan dan kesalahan saya mohon maaf. Saya hanya ingin menyampaikan sedikit yang saya alami dan ketahui. Wallahu’alam bishawab.

2 thoughts on “Diary Haji 2016 – Minggu Terakhir di Makkah”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s