Journey, Just Learning

Selamat Jalan, Kawan


23 Agustus 2019, hari Jumat, kami tiba di Bandara Schiphol. Antara senang dan lelah rasanya. Senang karena bisa kembali ke rumah (ya, mau tak mau Belanda sudah jadi “rumah” kami), dan lelah setelah menempuh perjalanan hampir 20 jam dari Indonesia ke Belanda. Liburan musim panas ini kami habiskan di Indonesia, Bandung tepatnya. Alhamdulillah bisa berkumpul dengan keluarga besar di Bandung.

Hal yang kemudian dilakukan setelah melewati imigrasi dan menunggu bagasi adalah mulai mengecek ponsel. Tentunya juga mengabari keluarga di Indonesia bahwa kami sudah sampai dengan selamat. Tapi sebelum sempat saya menulis pesan di whatsapp, saya terkesiap membaca salah satu pesan dari kawan saya. Seperti tidak percaya, saya langsung memeriksa pesan yang menumpuk di grup whatsapp alumni SMA3. Biasanya kan pesan di grup-grup whatsapp selalu dibaca belakangan. Saya susuri pesannya satu-satu, masih tak percaya. Saya dan suami berpandangan (kami ada di grup whatsapp yang sama), mengucap Innalillahi wa innailahi ra’jiun. Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu’anhu. 

Telah berpulang sahabat kami semasa SMA dan sesama alumni ITB, Ridlo… Seperti masih tidak percaya. Tapi Allah pasti mempunyai rencana. Kami hanya manusia yang tidak tahu apa-apa.

Rasa lelah dari perjalanan panjang Bandung-Schiphol langsung terasa tidak ada artinya. Kami sibuk dengan pikiran masing-masing. Beberapa saat terasa senyap.

Rencana ini itu yang akan dilakukan setelah sampai di Belanda, langsung terasa hambar. Hilang sesaat rasa “keduniawian”. Yang terpikir adalah akhirat, akhirat. Sedih, kaget, dan tentunya takut.

Siapa yang tidak sedih dan kaget mendengar kabar kematian yang begitu mendadak. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan orang tuanya, terlebih lagi.. istri yang ditinggalkannya? Bukankah mereka baru saja menikah? Foto-foto pernikahan mereka pun masih hangat di media sosial. Takut, takut.. kalau beliau saja yang (dalam pikiran kita) sehat, kuat, dan masih muda, bukan tidak mungkin kita yang berikutnya dipanggil? Subhanallah. Bekal belum cukup, apa yang harus dipersembahkan untuk melewati akhirat nanti? Kalau tiba-tiba dipanggil, apakah malaikat maut akan berbaik hati mencabutnya dengan perlahan?

Tapi saya yakin, Ridlo adalah orang yang baik, super baik. Insya Allah. Hari Jumat adalah hari berpulang yang terbaik untuknya. Insya Allah husnul khotimah. Kami mendoakan.. Al Fatihah.

Saya dan Ridlo mungkin tidak banyak berinteraksi selama SMA atau kuliah. Tetapi saya selalu ingat ia adalah orang yang ramah dan pintar. Salah satu interaksi intens saya dan Ridlo adalah ketika ia sedang studi S2 di Adelaide, Australia. Ia pernah menjabat sebagai ketua PPI Adelaide. Ketika itu saya baru saja merampungkan naskah pertama saya, Groningen’s Journal. Atas usul suami saya waktu itu saya mengontak Ridlo dan beberapa kawan lain untuk mereview buku saja dan memberikan testimoni. Ridlo cukup punya pengaruh di kalangan mahasiswa Adelaide, profilnya baik. Akan sangat bagus jika ia bisa memberikan beberapa kalimat untuk buku saya kelak.

Benar saja, ia tidak menolak. Responnya baik, ia membaca naskah saya dan memberikan pandangannya terhadap naskah saya. Sampai akhirnya naskah saya tembus ke Elexmedia, testimoni dari Ridlo masih terpampang di sana. Itu kenangan saya yang paling lekat pada Ridlo. Saya bersaksi bahwa ia adalah orang yang hanif. Semoga apa yang telah Ridlo lakukan untuk naskah saya sehingga menjadi buku, menjadi amal jariyah, Insya Allah, Insya Allah. Terima kasih RIdlo..

Lalu untuk kita yang ditinggalkan, amal jariyah apa yang bisa dikumpulkan selama di dunia?

Sesungguhnya ketika mendengar kabar mengenai kematian. Kita tidak merasa berduka bagi yang dipanggil, sebab mereka yang dipanggil telah bebas bebannya dari penjara dunia dan bersiap bertemu Rabb-nya. Tapi kita berduka untuk diri sendiri, Ya Allah.. akankah kematian untuk kita menjadi jalan ke surga?

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s