Being Indonesian in the Netherlands

Lebih Baik Hujan Batu di Negeri Sendiri…


#Latepost #MulaiRutinNulisLagi

Alhamdulillah summer tahun ini bisa liburan ke Indonesia. Pertama kali untuk Senja pulang kampung nih, sejak lahir. Sebelum Senja bayar pesawat full pas usia 2 tahun, maka lebih baik disempatkan saja.

Untuk Runa juga tidak kalah excitednya, sebab… kata Runa: “Horeee.. Runa bisa makan bubur!” Cita-citamu sungguh sederhana, Nak.

Meski sering dibikinin bubur lezis karya Bapak-Ibu Asmoro di Groningen, tapi Runa ternyata tetap terbayang-bayang bubur Bandung, entah kenapa. Micinnya kali ya?

Terakhir kali kami ke Indonesia, summer 2017. Waktu itu saya lagi hamil trimester kedua, lagi enak-enaknya makan hahay. Mumpung waktu itu saya juga sedang menganggur, jadi ga terikat waktu. Saya ingat waktu 2016 lalu, meski saya senang pulang ke Indonesia, tapi saya suka mendongkol sendiri dalam hati. Kalau udah ketemu macet, panas, regulasi pemerintah yang lieur, kemiskinan yang memprihatinkan, ditambah lagi waktu itu saya sedang mengurus dokumen tertentu (terus birokrasinya alamakjang banget bikin pengen gigit karpet). Saya begitu memuja fasilitas dan kenyamanan yang ada di Belanda, sampai terpikir nanti kalau saya pulang for good ke Indonesia harus banyak berlapang dada dan sabar.

Banyak pun yang komentar ke saya: Gak usah pulang aja kali Mon, kalau udah dapat kerjaan tetap dan kehidupan pasti di sana mah. Ngapainlah di Indonesia, nanti makan hati.

Pulang kampung 2019 ini saya sudah mempersiapkan mental untuk menikmati saja apa yang ada di depan mata (terutama makanan, mwahahaha). Tapi ternyata setelah tiba di Bandung, menghabiskan beberapa pekan di Indonesia, pikiran saya tidak senyinyir dulu. Macet mah pasti ada dan makin parah, panas yaa emang gitu, keribetan ala Indonesia ya tetap jalan. Tapi ternyata di lubuk hati saya yang dalam, saya tetap berpikir, inilah rumah saja. Saya ga akan kemana-mana. Keluarga saya di sini. Meski saya dan suami belum tahu kalau pulang for good mau kerja apa dan tinggal di mana. Mungkin setelah #gantipresiden baru saya pulang habis

Saya jadi ingat peribahasa bijak ini:

Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri

Bagaimanapun senangnya hidup di negeri orang, masih lebih senang hidup di negeri sendiri.

Walaupun emang lebih enak lagi kalau bisa hujan emas di negeri sendiri sih, tul kan? Tapi namanya hidup kadang hari ini kita dapat emas, mungkin besok dapat batu. Yang pasti ya harus tetap berusaha, dan semoga tetap ikhlas dapat apa saja yang terbaik dari Allah. Aamiin..

Kelapa muda dan pantai… Aaahh.. heaven van java
Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s