#Latepost #MulaiRutinNulisLagi
Assalamu’alaikum!
Ramadan 2019 lalu, saya dan suami bikin program kecil-kecilan untuk Runa. Biar Runa semangat dan merasakan meriahnya Ramadan. Meski suasana Ramadan di Belanda terasa sepi-sepi aja, tapi kami berusaha menggaungkan bahwa Ramadan itu seru, merupakan bulan istimewa, dan bulan yang ditunggu-tunggu.
Agak susah memang membiasakan Runa untuk mulai latihan puasa. Sebab durasi siang yang panjang, dan tidak ada lingkungan yang mendukungnya untuk terpacu puasa (di sekolah). Seperti kita kan dulu dari TK udah mulai latihan puasa setengah hari ya, paling gak bangun sahur dan makan lagi jam 8 pagi. Pas SD, mulai deh ingin menjajal sehari penuh. Meski perut lapar, tapi ditahan, demi gengsi sama teman yekan? Yaaa.. namanya juga anak-anak, kan motivasinya sederhana aja. Bisa latihan aja udah alhamdulillah. Nanti deh saya cerita di postingan lain mengenai perjalanan belajar puasa Runa.
Postingan kali ini kheuseus membahas proyek ini aja. Kebetulan beberapa kawan di IG bertanya pada saya ketika saya posting foto Ramadan project Runa di IG story. “Apa tuh proyeknya?” Saya kan puasa IG ya selama Ramadan, hehe. Niatnya pas selesai Ramadan mau posting di IG untuk menjawab pertanyaan kawan-kawan. Tapi detoksifikasi sebulan ampuh juga untuk ga banyak buka IG, jadi aja males posting. Memang paling pas itu cerita panjang tanpa batas di blog yes, haha.
So, here it is…
Tadinya saya mau bikin kalender Ramadan 30 hari, yang dipajang di tengah ruangan, sebagai check list bahwa hari ini udah hari ke berapa Ramadan. Tapi boring deh. Terus saya googling-googling lagi, eh nemu deh gambar Ramadan activity yang cantik-cantik, dan DIY (Do it yourself) pula. Ya ampun bukan mamak banget, karena kalau dulu ada prakarya semodel DIY, pasti dibikinin Kakak dan Mama, mwahaha.. Jiwa seni-nya emang agak minus.
Akhirnya berbekal gambar-gambar cantik itu, saya dan suami mulai mengekseskusi board Runa 30 Days Ramadan’s project.
Alat dan bahan:
- Spidol
- Kertas warna-warni
- Papan/board/karton besar
- Benang
- Jepitan
Karena ga dapat karton besar, jadinya kami pakai board aja. Kertas Di bagian dalam kertas warna-warninya ditulisin “proyek” hari itu. Kemudian kertasnya dilipat, dan diberi angka di depannya. Terakhir digantungin deh kayak mantan jemuran. Setiap pagi, biasanya pas sahur (atau kalau gak kebangun sahur ya sebelum berangkat sekolah), kertasnya dibuka. Runa baca petunjuk di dalamnya. Lalu apa yang tertulis di sana harus Runa kerjakan atau Runa dapatkan.
Apa isi di dalamnya? Simpel aja. Sebenarnya terserah para moms nih mau bikin proyek apa. Idenya suami waktu itu kita bikin 3 list aja, ga usah banyak-banyak.
- Asmaul Husna. Ada satu nama Allah setiap harinya. Ini sebenarnya tugas orang tuanya sih untuk menjelaskan sifat-sifat Allah. Misal Al Bashiir (Maha Melihat), As Samii’ (Maha Mendengar). Gimana Allah itu Maha Melihat dan Mendengar? Agak susah kadang-kadang menjelaskannya. Tapi yah dicoba saja. Bagus juga anak jadi familiar dengan Asmaul Husna kan sejak dini
- Kisah Nabi/Sahabat Nabi/Cerita Ramadan. Misalnya saya tulis Kisah Nabi Ismail. Nanti saya cerita tentang itu. Ini sekaligus mengulang kisah-kisah Nabi/Sahabat yang sudah pernah Runa dapat. Atau contoh lain dari Cerita Ramadan, saya tulis: 10 hari pertama Ramadan, Nuzulul Qur’an, zakat fitrah, dll. Jadi Runa juga ngeh dengan apa saja keutamaan Ramadan.
- Reminder atau tugas ringan. Misal: hari ini hapalan 3 surat ya, atau jangan lupa bantu Bunda di dapur yuk, atau sayang adik.
Oiya biasanya poin 1 dan 2 dilaksanakan sebelum tidur atau kalau Runa sudah pulang sekolah. Waktunya bebas kapan aja.
Nah kalau proyek hari itu sudah selesai/sudah didapatkan, Runa akan mendapatkan stiker untuk ditempelkan di belakang kertas, sambil menandakan bahwa Ramadan hari itu sudah terlewati.




Begitu deh ceritanya. Semoga bermanfaat ya..
Semoga masih bisa bertemu Ramadan tahun depan, eh udah tahun ini ya kan udah Muharram 1441.
1 thought on “Runa 30 Days Ramadan’s project”