Kadang saya bertanya-tanya, apa sih yang paling penting dalam tangga edukasi anak di usia TK-SD seperti Runa dan Senja?
Pikiran saya melayang saat saya masih berseragam sekolah dulu. Paradigma yang ada adalah: 1. Pilih sekolah terbaik, 2. Jadi yang terbaik di sekolah. Katanya the better you do at school, the further you’ll go in life and be success. Jadi gak heran kalau di Indonesia orang tua berlomba-lomba untuk menyekolahkan anaknya di sekolah terbaik dan mendorong anaknya untuk berprestasi. Yang tentunya gak salah juga.
Tetapi, saya baru ngeh saat Runa dan Senja mulai sekolah di Belanda, bahwa it isn’t all about getting A grades or scoring > 80, and getting into the UGD (Universitas Gadjah Duduk). Pendidikan seharusnya memiliki tujuan jauh di atas itu. It’s also about the way of children’s well being and their development as an individual.
Yes, being smart is always good, but being survive (di dunia yang makin menantang ini), yet happy is important. Untuk bisa survive, pintar aja gak cukup. Soft skills dan social skills penting untuk ditanamkan di awal usia sekolah anak: How to make friends, be nice to them, menyelesaikan masalah bersama, bergantian saat bermain, berbagi, menjadi mandiri, be patient, be confident, dll.
Tapi tentu saya gak bisa membandingkan begitu saja edukasi di Indo dan di Londo. Sebab di Londo pendidikan bersifat merata, kaya atau miskin, anak seleb atau petani, Londo tulen atau imigran seperti kami, semua bisa dapat fasilitas sama. Sementara di Indo, orang kalangan ekonomi menengah ke bawah harus berusaha lebih keras untuk mengakses pendidikan yg baik. Belum sampai ke arah development berkelanjutan tadi. Namun semoga akan menuju ke arah yang lebih baik, aamin.