Di Balik Tirai Aroma Karsa ~ @deelestari
Saya membaca buku nonfiksi pertama karya Dee Lestari ini karena rasa penasaran. Lebih penasaran ketimbang saat mulai membaca Novel Aroma Karsa sendiri. Penasarannya gara-gara ngedengerin podcast Dee Lestari dengan @gwirjawan di End Game. Dee bercerita mengenai proses kreatif menulisnya, salah satunya saat menulis Aroma Karsa. Aroma Karsa, buku yang kaya akan unsur petualangan, misteri, dan imajinasi. Tentunya juga kaya akan riset.
Riset. Menulis fiksi juga perlu porsi penelitian lho. Studi pustaka, cek referensi, praktikum, observasi ke lapangan, konfirmasi ke pakarnya, wow wow. Saya rasa setiap Dee menelurkan buku, ia sepertinya sudah menyelesaikan satu jenjang PhD sendiri😂. Seru yaah nulis buku fiksi kayak bikin buku thesis.
Kagum banget saya dengan proses riset Dee yang begitu niatttt, dari awal sampai akhir naskah, gak boleh ada celah yang terlewat. Saya juga jadi belajar lebih banyak mengenai proses editing, design cover, dan (yang baru saya tahu) proses terbit digital Aroma Karsa di @bookslifeco dengan Digitribe-nya.
Tapi bagian paling relevan dan menyentuh buat saya adalah kejujuran Dee menuliskan sisi gelap dari keberhasilan Aroma Karsa, yang tentu gak banyak orang tahu. Sebab orang selalu melihat hasil akhirnya saja, yang terlihat sempurna. Padahal ada kulminasi dari titik-titik perjuangan dan kelelahan dalam prosesnya. Butuh ada break, recovery, sebelum lanjut berlari.
Terima kasih Mbak Dee untuk menuliskan bagian tersebut❤️.
#BacaBuku2022#AromaKarsa#DeeLestari#ResensiBuku#DiBalikTiraiAromaKarsa#BentangPustaka
Benar, mbak. Aku jatuh cinta sama karya2 dee lestari. Novelnya selalu mengajak pembacanya ikut berpetualang. Gara2 mbaca aroma karsa, aku jd suka mengendus2. Membaui aroma apa saja, hahaha. Ketularan Mas jati dan Tanaya suma 🙂
Betul, sama saya juga suka karya-karya Dee, cerdas