Lanjut ya Bun mengenai kebiasaan anak di sekolah Belanda. Biar gak bosen kepanjangan, jadinya saya bikin dua part. Baca mengenai part 1 di sini: https://monikaoktora.com/2023/03/30/yang-unik-mengenai-kebiasaan-anak-di-sekolah-belanda-1/.
Kalau sebelumnya saya cerita tentang gimana anak-anak ini bergaul dan berteman, sekarang saya akan cerita mengenai apa-apa yang biasa dilakukan di lingkungan sekolah, tapi ini info yang lebih melibatkan orang tuanya. Mungkin bukan soal kebiasaan aja, tapi juga soal teknis.
School portal
Komunikasi antara sekolah dan orang tua dilakukan melalui portal sekolah, melalui website atau melalui aplikasi yang bisa diunduh di hape. Nama portal-nya mijnschool.nl (kayaknya ini terorganisir untuk kebanyakan sekolah di Belanda). Info yang biasanya bisa diakses adalah pengumuman kegiatan di sekolah, info-info, agenda sekolah, dokumen-dokumen penting (seperti formulir untuk izin), juga suka ada foto-foto kegiatan anak di sekolah yang di-share, khusus bisa diakses untuk anak kita aja. Oiya untuk bikin janji pertemuan orang tua-guru (oudergespreek) juga di-arrange melalui portal ini (mengenai oudergespreek saya jelaskan di bawah).
Portal atau aplikasi ini cukup efektif untuk komunikasi. Cuma kita harus update aja dengan menyalakan notifikasi kalau ada pesan atau informasi baru yang diposting di portal sekolah. Jangan sampai ada yang ketinggalan. Tentunya portal sekolah ini dalam bahasa Belanda, jadi kadang kalau gak ngerti ya udah google translate to the rescue.

Oudergespreek
Ada tiga kali pertemuan antara guru dan orang tua selama satu semester. Yang pertama itu di beberapa bulan semester pertama, ouder-kind-gespreek. Pertemuannya itu bukan hanya dengan orang tua, tetapi juga dengan anaknya. Di pertemuan tersebut, ada diskusi mengenai apa aja yang anak lakukan di sekolah. Anak juga ditanya oleh gurunya di depan orang tuanya, apa yang kamu suka di sekolah, apa kesulitan yang kamu hadapi, pelajaran apa saja yang kamu suka/tantangannya, dll. Jadi anak dilibatkan dalam pertemuan ini. Contohnya kalau untuk Senja (usia 5, TK B): Senja ditanya sama gurunya, coba pilih tiga benda/sarana yang paling kamu sukai dan paling sering kamu gunakan di kelas? Senja menunjukkan kalau dia suka pojok menggambar dan alat gambar, bermain lego, dan knutselen (prakarya seni). Kalau untuk Runa (usia 9-10, kelas 4). Gurunya tanya bagaimana pelajaran di sekolah? Bagaimana kondisi kelas, apa yang kamu suka dan gak suka? Jadi sebenarnya guru sudah tahu jawaban anak, tapi anak ditanya lagi di depan ortunya sebagai konfirmasi. Durasinya 15 menit saja.
Pertemuan kedua dan ketiga, merupakan oudergespreek khusus ortu dan gurunya saja, anak gak boleh ikut. Di pertemuan kedua ini diskusinya mengenai perkembangan akademik anak. Dari groep 3 ke atas, bahasannya mengenai hasil cito toets tengah semester dan akhir semester (pernah saya bahas di sini). Kayak diskusi hasil ujian/atau rapotan gitu-lah. Kalau di Indonesia kan kita bagi rapot rame-rame ya satu kelas-eun. Dan di kelas tu suka diumumin gitu, ranking 1-10. Hawanya sangat kompetitif ya Bun, haha. Kalau di Belanda, rapotan itu privasi antar guru dan ortu-nya saja. Anaknya aja gak ikutan denger gimana hasil ujian dia apakah kurang atau bagus. Gak ada rankingan, hanya ada sebaran tingkat kemampuan anak kita di level mana (dibagi 4 batas), dan dibandingkan juga dengan rata-rata nasional. Kita gak tahu anak lain hasilnya gimana, gimana mau saingan coba? haha. Anaknya juga lebih gak tahu lagi temannya itu hasilnya apa dan ada di level mana. Nanti jadi tugas ortunya kan yang nanti menyampaikan ke anaknya soal yang disampaikan gutu. Dalam durasi 15 menit tu ya yang dibahas gak cuma hasil cito aja, tapi juga kendala yang mungkin dihadapi anak. Apa yang bisa diimprove. Guru juga nanya, ada yang mo ortunya sampaikan gak. Diskusinya sangat terbuka dan dua arah.
Permisson of taking picture of children
Ini mungkin yang masih gak terlalu lazim ya kalau di Indo. Di Belanda, atau mungkin di Eropa privasi anak itu sagat diperhatikan. Di formulir pendaftaran sekolah aja ada poin pertanyaan: apakah anaknya bersedia difoto? (untuk dokumentasi kegiatan sekolah), kalau bersedia apakah boleh dishare di portal sekolah? kalau boleh dishare di portal sekolah, apakah hanya bisa dilihat untuk grup/kelasnya saja, atau boleh untuk seluruh sekolah? Berlapis yaa izinnya.
Untuk kegiatan lainnya yang melibatkan pihak luar juga ditanya lagi ketersediaan untuk izin foto ini. Misalnya waktu itu ada klub bola yang datang pas kegiatan olahraga sekolah, tentu dari pihak klub bola ini ada dokumentasinya juga. Di portal sekolah diumumkan nanti ada dokumentasi, kalau anak anda tidak bersedia difoto, tolong dikasih label di bajunya (semacam stiker atau kertas yang ditempel gitu), yang menandakan kalau ini forbidden.

Parents’ participation
Nah, ini unik sih menurut saya. Jadi kan memang resource sekolah itu kadang terbatas ya. Gak kayak sekolahan di Indo, bala bantuan berupa tenaga orang pasti selalu ada. Ada bapak satpam, ada petugas kebersihan, ada penjaga sekolah, ada guru praktek dari UPI, ada tukang parkir sekolah, ada bibik warung, dst. Di Belanda? manaa adaaa Mang Sarip penjaga sekolah. Tapi kegiatan sekolah tetap harus berjalan ya meski tanpa tenaga tambahan ini. Ada beberapa contoh:
(1) Kegiatan berkunjung ke bibilotheek (perpustakaan) atau ke kebun kota. Jaraknya sebenarnya gak jauh, naik mobil paling 5 menit, naik sepeda 8 menit, atau jalan kaki 10 menit. Cuma anak-anak ini gak bisa cuma dikawal sama gurunya aja (misal gurunya yang bertugas ada dua, dan jumlah anak 22-25). Biasanya pihak sekolah akan memberi pengumuman (di portal sekolah) dari jauh-jauh hari bahwa dibutuhkan 5 orang tua untuk jadi volunteer untuk menemani ‘trip‘ pendek ini. Apakah ada yang bersedia membantu? Lalu orang tua yang bersedia akan merespon pesan tersebut.
(2) Kegiatan jalan sore Avond4daagse dalam 4 hari. Pasti butuh perimeter di tiap rute. Ini juga ada open recruitment untuk orang tua yang mau berpartisipasi, diumumkan lewat portal sekolah.
(3) Kegiatan olahraga di gym yang bukan bertempat di sekolah. Ada namanya ouderfietsen, jadi orang tua yang menemani bersepeda dari sekolah ke tempat gym. Aula gym-nya harus ditempuh dengan sepeda, artinya anak-anak tu WAJIB BANGET bisa naik sepeda. Makanya ada pelajaran naik sepeda yang diajarin di sekolah fietsenles. Jarak nyepedanya sekitar 7-8 menit, tapi tetap biar aman harus ada orang dewasa yang menyertai. Kalau cuma gurunya saja (satu orang) pasti kurang tenaganya. Jadi dibuka juga kesempatan untuk menjadi ouderfietsen ini.
Tentunya ini sukarela ya Bun… gak dibayar lah, apalagi dikasih tanda terima kasih berupa nasi kotak, haha. Tapi hebatnya selalu ada aja orang tua yang sukarela untuk membantu keberlangsungan kegiatan ini. Ketika tiba-tiba ada ortu yang tadinya jadi volunteer berhalangan hadir karena satu dan lain hal (untuk event yang penting) maka ada urgen notification di portal sekolah. Kalau misalnya kurang ortunya untuk ‘mengangkut’ anak dengan mobil ke bibliotheek, bisa jadi batal nih kegiatannya, kan sayang ya. Jadilah ortu lain berusaha mencari jalan keluar supaya kegiatan tersebut tetap jadi. Kalau di kelas Senja ada grup whatsapp ortu, jadi mayan bisa cepet dapet info soal-soal kayak gini.
Sebenarnya saya ingin sekali sering berpartisipasi, tapi suka terhalang agenda kuliah dan riset (dulu pas masih S3, aciye gaya #duluuu). Asa udah riweuh kudu ngampus, ngerjain tugas, dll, jadi gak sempet aja gitu berpartisipasi. Yang kedua, tentunya terhalang bahasa. Walaupun saya udah bisa sepik-sepik bahasa Londo, tapi saya suka males aja gitu, suka gak pede, dan takut miskom. Namun, saya mengazamkan paling ga sekali-dua kali HARUS berkontribusi, supaya tidak jadi mamager dan mama acuh tak acuh, haha. Akhirnya saya pernah berpartisipasi di kegiatan vossenjacht di event kinderboekenweek, sebagai ortu yang nemenin anak-anak mengelilingi rute vossenjacht. Yang kedua, saya nanti mau coba jadi ouderfietsen, setelah puasa berakhir ya biar ga lemes pas gowes (halah halasan, padahal nyepedanya cuma setitik aja hahaha).

Begicuuu deeh. Segitu yang baru kepikiran, nanti mungkin saya tambah lagi kalau kepikiran hal menarik dan unik lainnya. Semoga bermanfaat, doei doei!