Alhamdulillah postingan berantai mengenai manasik haji akhirnya mendekati ujungnya. Part 1 , part 2, part 3 bisa dibaca di tiga postingan sebelumnya. Dengan hampir selesainya semua prosesi haji, hampir beres juga perjalanan haji-umrah kami. Kami masih memiliki waktu sekitar seminggu untuk menikmati Makkah dan beribadah di Masjidil Haram.
Kamis, 15 September 2016
Pagi itu, pagi yang berbeda dari dua hari sebelumnya di maktab Mina. Dua hari yang lalu, Mina pun masih ramai dipadati jamaah haji yang menetap di tenda maupun yang lalu-lalang di sekitar jamarat. Tapi pagi itu sepi, jalanan sepi, tenda-tenda sudah mulai digulung. Ya, sebagian jamaah sudah berada di Mekah, mengambil nafar awal. Ada yang mengerjakan tawaf ifadhah dan sa’i. Ada yang sudah beristirahat di Mekah, melakukan ibadah sunah lainnya.
Tenda-tenda Mina. Yang katanya hanya dipakai setahun sekali. Kali ini mereka sudah selesai menunaikan tugasnya menaungi jamaah haji selama bermalam di Mina. Entah mengapa ada sedikit rasa sesak ketika hendak meninggalkan Mina. Campuran lega dan sendu.
Biasanya kami sudah bergegas jalan kaki menuju Aziziyah untuk beres-beres dan istirahat. Namun, pukul 08.30 kami dijemput bus menuju Aziziyah, membawa semua barang bawaan kami selama tiga hari sebelumnya. Pukul 09.00 kami sudah sampai penginapan Aziziyah. Zuhur kami sempat makan bersama di kamar Mas Ido dan Mbak Tasniem, botram. Perasaan lega terpancar dari masing-masing jamaah, inilah sore terakhir kami melakukan lempar jumrah.
Pukul 16.30 kami berangkat dari Aziziyah. Langkah kaki terasa lebih ringan, cuaca pun tidak sepanas kemarin-kemarin (apa perasaan saya aja ya?). Hanya sebentar saja kami sudah selesai dengan jumrah lalu kembali lagi ke Aziziyah. Selepas Maghrib ternyata ada makan-makan dari hadyu kambing sembelihan, sudah dimasak lengkap. Tapi saya gak ikut, nampaknya sudah agak eneg sama yang berbau kambing, heuheu.

Continue reading “Diary Haji 2016 – Minggu Terakhir di Makkah”