Mom's School stuff

“Bad Experience” Akademis

Dapet himbauan dari admin LPDP NL untuk mengisi kuesioner mengenai Bad Experience di bidang akedemis yang dialami Awardee selama studi.

Halo teman-teman, kami coba mengumpulkan pengalaman-pengalaman buruk dari teman-teman awardee di Belanda. Sederhana sekali tujuannya. Kami ingin generasi selanjutnya belajar dari pengalaman kita. Misalnya, gagal exam, revisi proposal, rejection paper, dll. Kita coba memberi gambaran bahwa ke Belanda itu bukan hanya jalan-jalan dan foto-foto, tapi perjuangan dibalik itu dijelaskan. Mari berpartisipasi. Semoga bermanfaat terutama untuk awardee generasi selanjutnya. Salam, *LPDP NL*

Saya ikut ngisi juga dong, secara pernah mengalami GAK LULUS MATA KULIAH haha.. Sebenernya waktu S1 saya gak pernah gak lulus ujian, ujian jelek sih pernah, tapi belum pernah mengalami pressure yang seperti ini selama kuliah S1. Oiya kecuali pressure ujian apoteker ITB yah, itu mah gak ada duanya. Ujian terberat selain ujian melahirkan *lebaay maninngg*. Baca curhatan ujian saya di sini. *Panjang bok, tapi itu tulisan dibundel sekalian sama soal dan jawaban saya untuk diwariskan ke generasi berikutnya, semoga bermanfaat*

Yasud, sekalian saya tulis di sini saja yaa..

Jika Anda pernah tidak lulus mata kuliah, mengapa?  Continue reading ““Bad Experience” Akademis”

Mom's School stuff, Pharmacisthings

Tanya Jurusan (Schooltalk PPI Belanda) – FARMASI

Beberapa hari yang lalu, saya diajak temen untuk ikut ngisi Schooltalk bersama PPI Belanda. Jadi PPI Belanda memfasilitasi mahsiswa Indonesia yang ingin bertanya lebih lanjut mengenai jurusan di univ Belanda. Hampir semua jurusan ada.. Saya dan teman saya di Utrecht akan sharing mengenai perkuliahan S2 Farmasi.

Formatnya berupa live chat di whatsapp. Peserta mendaftar dulu lewat panitia PPI Belanda, pertanyaan dikumpulkan. Kemudian kami menyiapkan dulu jawabannya beberapa hari sebelum live chat. Setelah sesi penjabaran tanya jawab, peserta boleh melemparkan pertanyaan kembali tetapi melalui moderator.

Berikut pertanyaan dan jawaban yang sudah dirangkum oleh Widya dan Cita dari Drug Innovation-Pharmaceutical Sciences, Utrecht University, saya dan Laras (dari jurusan yg sama dengan saya, tapi memilih free track dengan research di dept berbeda). Semoga yang kemarin ga sempat ikutan acara ini bisa tetep terinfokan.

 Sesi Pertama.

Pertanyaan:

1. Apa jurusan master yang Anda ambil? Bagaimana sistem perkuliahannya? Continue reading “Tanya Jurusan (Schooltalk PPI Belanda) – FARMASI”

Being Indonesian in the Netherlands, Mom's School stuff

Perbedaan Kuliah di Indonesia dan di Belanda

Artikel ini dipersembahkan untuk Kang Ikhwan Alim, yang sejak Desember tahun lalu mengajak saya untuk barter tulisan, yang kemudian akan diposting di blog. Saya menyanggupi sesuai dengan rekues tema dari beliau. Janji adalah janji yang harus ditepati, meskipun terlambat, ini dia saya tuliskan juga.

Perbedaan Kuliah di Indonesia dan di Belanda

Kalau ditanya apa bedanya kuliah di Belanda dan Indonesia tentu akan BEDA. Akan banyak pula poin yang terurai dari tulisan saya ini mengenai perbedaan tersebut, tentunya itu subjektvitas saya pribadi. Perspektifnya akan sempit karena saya hanya mengambil merasakan kuliah di salah satu jurusan dan di salah satu univ di Belanda. Padahal banyaaak sekali jurusan/fakultas yang tersebar di kota-kota Belanda. Beda pengalaman, beda pribadi, beda komunitas, dan beda-beda lainnya akan menghasilkan respon yang berbeda.

Oleh karena itu, saya melemparkan pertanyaan singkat pada teman-teman saya di Belanda yang sedang/pernah menjalani perkuliahan di Belanda. Kemudian semuanya saya rangkum di sini. Continue reading “Perbedaan Kuliah di Indonesia dan di Belanda”

Being Indonesian in the Netherlands, Mom's School stuff

Kelas

Saya suka di kelas. Saya suka mendengarkan dan terlibat dalam aktivitas kelas, tentunya kalau yang ngajarnya juga menarik sih, hehe soalnya saya suka ngantuk di kelas kalau isi kuliah/kelasnya monoton banget. Selama saya kuliah di sini saya jarang ngantuk di kelas, ya iyaalah bahasanya beda, kelasnya juga lebih sedikit orangnya. Kalau meleng dikit aja bingung tadi bahasan udah sampe mana, bisa-bisa ga kekejer deh. Kalo saya tidur di kelas sini jadi keciri pisan sih, soalnya kelas yang saya ikuti isinya ga pernah  > 30 mahasiswa.

Sekarang udah masuk tahun terakhir, semester terakhir.. saya udah gak ada kelas lagi. Kadang kangen sih ada di kelas. Pertama kegiatan saya jadi lebih efektif karena ada ketentuan jadwal yang jelas, jadi saya merasa dalam satu hari itu ada hal “penting” yang harus dijalani meski juga cuma 2-3 jam. Kedua, ada sarana dalam bergaul soalnya ada temen kan di kelas.. Walaupun ngobrolnya juga terbatas ga curcol lebay ala saya dan temen-temen kuliah S1 saya dulu. Ketiga, ada ilmu baru yang masuk, sayapun merasa excited. Continue reading “Kelas”

Life is Beautiful, Mom's School stuff, Pharmacisthings

Farmasiku Dulu dan Kini

Rasanya saya dulu pernah bikin tulisan ini. Tapi saya cari-cari di ‘perpus’ blog saya kok gak ada ya. Yowes, karena foto-fotonya masih ada ya saya bikin lagi aja deh tulisannya. Itung-itung sambil mengobati rasa kangen saya pada kampus dan fakultas/prodi saya, hehe..

2006-2016 Udah hampir 10 tahun berarti saya punya keluarga di Sekolah Farmasi ITB 2006 dan 9 tahun kebersamaan saya dengan FKK (Farmasi Klinik dan Komunitas), si prodi muda farmasi. Penjurusan di FKK memang dimulai di tahun kedua kuliah. Tahun di mana saya menemukan keluarga kedua saya dan akhirnya saya bisa menemukan kenyamanan belajar farmasi.

Saya kangen 33 saudara saya di FKK. Kami si anak sulung yang banyak melewati trial dan error. Kenapa anak sulung? Iyah FKK itu baru ada pas angkatan saya dan baru diakreditasi setelah kami lulus. Mangkanya itu kami merasa lebih deket karena kami melewatinya bareng-bareng. Saya salut pada dosen-dosen farmasi ITB yang percaya bahwa prodi FKK itu penting dan perlu, bahwa farmasi ga melulu soal formulasi dan industri. Saya salut pada semua saudara sesulung saya yang berani mengambil pilihan menjadi si anak pertama. Tahu sendiri jadi anak pertama ga gampang toh? Jadi ortu aja ngedidik anak pertama banyak trial error-nya, gimana ngedidik prodi yang baru didirikan? Saya salut pada kepercayaan Bapak Sigit (alm.) dan dosen-dosen yang memperjuangkan FKK, karena merekalah kami ada dan bisa berkarya sampai sekarang. Ah, pak Sigit, andai Bapak ngeliat anak-anak sulung Bapak sekarang.. Continue reading “Farmasiku Dulu dan Kini”

Informatie, tips & trucs, Mom's School stuff, Pharmacisthings

About MSc. Medical Pharmaceutical Sciences

Beberapa teman dan kenalan yang mengetahui kalau saya lanjut kuliah S2 Farmasi di University of Groningen mengontak saya dan bertanya: Monik kuliah farmasi apa di sana? Cakupannya apa saja? Mata kuliahnya apa saja? Researchnya seperti apa? Nyambung tidak dengan pekerjaan atau latar belakang saya sebelumnya?

Saya senang bisa bantu menjawab rasa penasaran teman-teman sekalian. Oleh karena itu saya juga akan rangkumkan garis besar si jurusan S2 yang saya tempuh sekarang ini. Walaupun memang di website RuG sudah cukup lengkap, mungkin penjelasan saya akan membantu.

1. Jurusan apa aja sih yang bisa apply untuk MSc Medical Pharmaceutical Sciences (MPS) ?

In sya Allah background bachelor yang berlatar belakang farmasi sangat terbuka chance-nya untuk apply MPS. Tapi ternyata ga cuma farmasi, related research fields yang berhubungan dengan molecular and cellular biology, kimia organik, biokmia, juga bisa kok.

2. Intinya si MPS ini mengarah ke mana sih?

MPS ini fokus pada studi patofisiologi dan intervensi obat. Cakupan programnya cukup luas, jadi mulai dari mempelajari penyakit, sampai drug development, dari mulai basic farmasetik, farmakologi molekular, analisis farmasi, toksikologi, farmasi klinik, farmakoterapi, sampai studi post marketing surveillance. Tapi kita ga akan mempelajari semuanya secara dalam. Kita cukup memilih akan berfokus pada bidang yang mana, terutama untuk research. Continue reading “About MSc. Medical Pharmaceutical Sciences”

Info for Motion, Informatie, tips & trucs, Mom's School stuff

Monik lagi S2 di Belanda? Boleh Nanya-nanya ga?

Boleh bangeeeet.

Ini bukannya saya sok-sokan eksis ada yang nanya-nanya segala. Tapi memang beberapa orang teman nanya ke saya, bagaimana saya akhirnya bisa S2? beasiswanya apa? persiapannya apa? dan lain-lain. Saya seneng kok kalau bisa ikut bantu jawab pertanyaan temen-temen yang penasaran gimana caranya S2 di luar negeri dengan beasiswa. Saya juga soalnya dulu suka nanya-nanya, dan saya bersyukur kalau tiap saya nanya, orang merespon dengan hangat dan sabar. Jadiiii.. yaa apa salahnya saya rangkum jawaban saya di sini. Nanti kalo ada yang nanya, saya bisa langsung share link, dan kalo ada yang bingung bisa nanya lagi.

Monik sekarang S2, kok bisa??

Hahaha.. heran gitu ya? Kayak kok aku ga meyakinkan buat bisa lanjut S2 *becandaaa*. Iya, Alhamdulillah, Monik S2, bisa.. dengan pertolongan Allah, hehe..

Monik S2 jurusan apa, di mana?

Monik ambil jurusan farmasi juga, tepatnya MSc. Medical Pharmaceutical Science, di University of Groningen (Rijkuniversitet Groningen/RuG), Belanda. Nih kalau mau tau apa aja fakultas dan jurusan yang tersedia di RuG http://www.rug.nl/masters/by-faculty

Gimana bisa nemu jurusan dan universitas yang cocok sama kita?

Kalau untuk master, mau ga mau kita emang harus banyak cari informasi sendiri, bisa lewat education fair, googling, dan liat web universitasnya. Emang butuh effort untuk memilah-milah mana universitas mana yang jurusannya ada dan sesuai dengan minat dan background kita. Lalu juga memilah-milah negara mana yang kira-kira cocok untuk kita. Filter sebanyak-banyaknya opsi yang diinginkan, jangan cuma mentok sama satu pilihan aja. Saya pilih Belanda dan RuG sebenarnya karena beberapa faktor: Continue reading “Monik lagi S2 di Belanda? Boleh Nanya-nanya ga?”