Alhamdulillah Hari Minggu, 21 Mei 2023, kami sekeluarga berkesempatan untuk mengikuti kuliah Ustadz Yasir Qadhi di Amsterdam. Biasanya kami sering mendengarkan ceramahnya di Youtube maupun Podcast. Bisa mendengarkan ceramahnya secara live memang rasanya beda. Kayak lebih nanclep aja gitu.
Kami ikut di sesi pertama, dengan tema Practical Life Lessons from the chronicles of the Prophet Muhammad (saw): Dealing with Stress, Grief, Depression & Challenges in Life
Cocok banget buat kita-kita yang merasa hidup tuh kok berat. Gimana sih biar bisa survive? Allah maunya kita gimana sih sama hidup kita? Tema yang sederhana tapi sangat relevan untuk kita, yang banyak ngeluh wae, banyak drama, dan minim syukur. Ustadz Yasir Qadhi menjabarkan 5 poin penting yang bisa kita pelajari dari kehidupan Rasulullah SAW. Bagaimana Rasulullah deal with problem in life.
1. Life is not gonna be easy
Pertma kita harus memahami konsep hidup ini. Hidup memang gak mudah. Pain, trials, and struggle semuanya datang dari Allah. Mau kita orang Islam atau bukan, orang beriman atau tidak, orang baik atau jahat, pasti semuanya akan merasakan yang namanya kesulitan.
If you are a good person, it doesn’t mean you will have a good life. Salah kalau kita pikir orang beriman gak akan diuji dengan kesulitan. Coba orang paling soleh di dunia siapa? Rasulullah SAW. Lihatlah kehidupan beliau yang penuh onak dan duri. Lahir sebagai anak yatim, lalu disusul ditinggal ibunya di usia 6 tahun, hidupnya bersama Kakek dan Pamannya. Bekerja keras sebagai penggembala dan pedagang. Anak-anak lelakinya meninggal saat masih kecil. Ketika diangkat menjadi Nabi banyak tantangan hidup beliau hadapi, mulai dari penghinaan, ancaman, kemiskinan, kebencian, pengucilan, segala rupa. Belum lagi berbagai perang yang dijalani Rasulullah SAW, yang menyebabkan beliau terluka parah, sampai hampir kehilangan nyawa.
Rasulullah SAW was someone who got tested the most. When Allah loves somebody, He will test him/her.
Jadi gini, dalam hidup, apa sih yang bisa kita lakukan untuk bisa masuk surga? Seminimnya ya melakukan kewajiban muslim, seperti solat, membaca Al Qur’an, menjauhi larangan Allah. Itu bare minimum. Tapi gimana biar kita bisa dapat A+++? Bisa melalui bonus point. Nah, bonus point ini dapat diraih dari difficulties we face in our life. Bagaimana kita bisa melewati ujian-ujian tersebut. Ketika kita mendapatkan ujian dan kesulitan dalam hidup, ingatlah bahwa: Allah sedang memberikan kita kesempatan to earn the bonus point.
Oiya, tapi tentunya kita juga tidak dianjurkan untuk meminta kesulitan datang. Kita bahkan diminta untuk berdoa agar dihindarkan dari musibah: Allahumma inni as’alukal-‘afwa wal-‘afiyah fid-dunya wal-akhirah. O Allah, I ask You for forgiveness and well-being in this world and in the Hereafter.
‘Afiyah –> absence from test
Kenapa kita minta dihindarkan dari ujian? Sebab kita tidak tahu apakah kita bisa melewati ujian tersebut. Tetapi ketika kita diberikan ujian tersebut, Allah pasti tahu bahwa kita pasti bisa melalui ujian tersebut. Kan Allah tidak pernah salah ngasih soal ujian ke hambaNya. Artinya Allah percaya akan kemampuan kita, walaupun kita sendiri suka gak yakin.
Hal kedua yang harus diingat ketika kita mendapatkan ujian: Allah memberikan kesempatan kedua kepada kita saat mengirimkan musibah ini, agar kita dapat mengintrospeksi diri kita, we can re-assess our life. Apa yang salah, apa yang bisa kita perbaiki. Ini akan membuat kita semakin aware akan keberadaan Allah.
Lalu gimana selanjutnya? Saat kita mendapatkan musibah, kita harus yakin bahwa Allah sama sekali tidak meninggalkanmu. Ad Dhuha: 3, “Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu”.
Continue reading “Yasir Qadhi’s Lecture in Amsterdam – Life Lessons from Rasulullah SAW”