Ustadz Adi Hidayat pernah bilang, (kalau saya tidak salah ingat) bahwa ada kategori-kategori orang dalam menghapalkan Al Qur’an
- Gampang ingat, gampang lupa
- Gampang ingat, sulit lupa
- Sulit ingat, gampang lupa
- Sulit ingat, sulit lupa
Tentu dari keempat kategori tersebut, kita inginnya ada di nomor 2 ya. Tapi Masya Allah, kalau usia udah semakin bertambah sepertinya daya ingat dan kemampuan menghapal cepat juga semakin menurun. Entah karena banyak hal-hal lain yang dipikirkan dan dikerjakan, atau memang usaha dalam menghapalkannya kurang maksimal.
Muroja’ah. Artinya kita selalu mengulang hapalan surat dalam al-Qur’an setiap hari dan setiap saat, secara konsisten. Anehnya konsisten ini malah sulit diterapkan ketika kita semakin dewasa. Kalau saya berkaca pada anak saya yang berusia 7 tahun. Ia bahkan memiliki jadwal teratur setiap harinya, yang ia sudah tahu itu.
Pulang sekolah, makan siang, solat zuhur, setelah solat ngaji satu halaman dan murojaah surat yang dihapalkannya. Setelah ngaji ia boleh memiliki tontonan untuknya. Tadinya kami membatasi nonton hanya di weekend saja. Tapi melihat peningkatkan kerajinannya mengaji, maka satu tontonan 30 menit won’t really harm. So, it’s okay. Ia sudah punya pemikiran logis, setelah mengerjakan ini ini dan itu, rewardnya adalah nonton. Bukankah kita sebagai orang dewasa juga gitu kan? Ah sudah beres kerja, buka sosmed dulu-lah.. Malah kita kadang lebih meminta banyak reward daripada tugas yang dikerjakan, heuheu. Continue reading “Gampang Ingat, Sulit Lupa”