Saya dapet nasihat dari seorang alim, katanya kalau kita mengajak pada kebaikan nanti pahalanya akan mengalir terus ke kita. Namanya amal jariyah (jariyah berasal dari bahasa arab artinya mengalir). Misalkan kita ilmu yang kita ajarkan pada orang lain dan kemudian orang tersebut mengamalkannya, kita akan kecipratan juga pahala orang tersebut. Atau kita bersedekah untuk pembangunan mesjid atau untuk beli karpet mesjid, nanti tiap karpet tersebut dipakai solat, kita kena juga pahalanya. Atau kita bikin kelompok pengajian dan ternyata kelompok pengajiannya berkembang terus dan banyak orang yang ikut ngaji.. Nah kita juga jadi punya andil pahala dalam hal tersebut. Banyaak lagi contohnya. Enak ya?
Tapi.. ada juga maksiat jariyah, nah lho apa tuh? Yaa.. sebaliknya-lah. Kalau kita ngajarin hal yang salah dan kemudian diikuti oleh orang tersebut, kita juga akan terseret-seret dosa orang tersebut. Hii.. ngeri yaa.. Mangkanya hati-hati dalam bertindak.
Nah, merujuk dari si maksiat dan amal jariyah tersebut, ternyata mungkin kita juga bisa jadi bagian dari hal tersebut tanpa kita sadari. Contoh kecilnya adalah dalam penggunaan sosial media. Misalnya kita curhat di sosmed, mengeluh dan menjelek-jelekkan sesuatu. Kemudian ada orang yang baca status/tulisan kita tersebut. Dia kemudian jadi ikutan galau atau sedih, atau terpengaruh akibat tulisan kita tersebut. Jadi deh kita udah menanggung dosa jariyah, hikshiks.. Aduh saya jadi mikir, selama ini saya nulis yang baik-baik gak ya?
Tapi lebih baik sadar sekarang daripada enggak sama sekali. Saya akan lebih hati-hati deh dalam menuangkan tulisan saya, semoga bisa mendatangkan banyak manfaat untuk orang dan bisa jadi amal jariyah, aamiin..
Wallahu a’lam