Pernah gak ngerasa kalau imajinasi anak itu luasss banget gak terbatas? Kalau belum mengalami sama anak sendiri, paling ga dulu waktu kita kecil pernah dong kita punya imajinasi yang orisinil, bebas, lepas, ga merasa takut, dan yang penting kita suka?
Saya perhatikan Runa juga seperti anak kecil lainnya yang suka berkhayal dan berimajinasi ketika bermain. Contohnya ketika dia bermain dengan boneka-bonekanya dia akan bercakap-cakap sesukanya, kadang dengan bahasa Indonesia, kadang dengan bahasa Belanda, kadang bahasa campuran Indo-Belanda-sebagian lagi ngasal. Atau ketika Runa bermain dengan Lego-nya, Runa akan membangun sendiri rumah untuk orang-orangannya. “Ini Papanya, ini mamanya, ini anaknya“, begitu kata Runa. Masing-masing orangya dibikinin pesawat sama Runa, bahkan ada si beruang peliharan keluarga lego itu juga punya pesawat sendiri.
Kadang Runa juga suka mengarang-ngarang lagu sendiri dan berdendang sesuka dia, dengan nada buatan dia sendiri. “Kitaa.. mensahalanya.. kita bermaiin.. bersama-samaa.. kitaa..” Apa deh lanjutannya gak jelas. Begitu juga kalau menggambar, Runa akan menggambar sesukanya. Saya ikutan menggambar juga sih sama Runa, tapi saya gak mencontohkan Runa harus gambar apa (alaaah bilang aja emang ga bisa gambar). Biasanya Runa cuma corat-coret ala benang kusut yang kemudian gambar tersebut dia namakan ‘celaka yang lari‘. Maksudnya apaa Run? saya tanya. Ya itu, celaka yang lari ini sama ada dinosaurusnya. Saya cuma ngangguk-ngangguk aja. Continue reading “Imajinasi Anak Kecil”