Halo! Menyambung postingan dari Trip Austria sebelumnya nih, wadoh telat banget ya.. Gak papa lah ya. Yang penting ditulis juga walaupun udah agak lama, hehe. Day 1 sampai Day 4, kami sudah memutari Salzburg dan Hallstatt. Di Day 4, sore hari dari Hallstatt, kami melanjutkan perjalanan menuju Innsbruck dengan kereta. Perjalanan dari Hallstatt ke Innsbruck sekitar 4.5 jam.
Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan berupa bukit, gunung, pohon, banyak yang hijau-hijau dan segar. Bikin mata jadi terasa sehat. Kan katanya menyejukkan mata dan menenangkan. Runa sampai berdendang lagu favoritnya, Pemandangan, dan liriknya sudah sesuai sama pemandangan aslinya. Memang Innsbruck ini terletak di persimpangan perbukitan Valley, yang terbentang antara Muncih (Jerman) dan Verona (Italia).
Pemandangan di kereta sepanjang Hallstatt-Innsbruck
Apa yang terbayang begitu mendengar kata Salzburg? Pemandangan gunung Alpen? Scene film Sound of Music? Mozart? Atau semuanya?
Kalau saya sih paling ngeh sama Sound of Music-nya. Memang sebagian besar dari setting Film Sound of Music dilakukan di Salzburg, Austria. Bahkan sampai sekarang spot tersebut menjadi bagian dari tur wisata yang wajib dikunjungi oleh turis. Itulah salah satu yang kami cari dari trip Salzburg ini.
Kami menghabiskan waktu sekitar 1.5 hari untuk mengitari Salzburg. Cukuplah.. karena Salzburg sendiri bukan kota besar. Luasnya saja ga sampai setengahnya kota Bandung, hehe.. So, kalau mau mengunjungi Salzburg persiapkan waktu sekitar sampai 2 hari pun sudah dapat semua di sana. Tapi kemarin kami terbantu daylight saving time, jadi waktu malam jadi agak mundur sehingga jalan-jalan sampai pukul 8 malam pun masih terasa jalan sore (langit masih terang), efeknya badan jadi gak kerasa capek, mikirnya ‘ah belum malam ini’.
Libur paskah kali ini kami sekeluarga memutuskan mengambil libur seminggu sekalian. Liburnya sih cuma jumat dan senin, tapi lumayan kan sekalian dibablasin sampai jumat minggu depannya lagi. Dari dua bulan sebelumnya kami udah kasak kusuk merencanakan mau ke mana nih memanfaatkan momen liburan di tengah kegiatan yang padat.
Kebetulan Runa lagi suka nonton ‘Sound of Music’. Saya tidak sengaja menemukan DVD-nya di kringloop winkel (toko barang bekas), harganya cuma 1 euro pula. Ternyata begitu diputar Runa suka, terutama dengan adegan-adegan yang ada anak-anak Von Trapp yang sedang bernyanyi. Saya juga suka dong filmnya, saya nonton film itu udah lamaaa sekali, mungkin waktu SD atau SMP, yang paling diingat dari filmnya tentu lagu-lagunya yang easy listening dan long lasting, seperti ‘Do Re Mi’, ’16 Going on 17′, ‘My Favorite Things’, ‘Edelweiss’ dan banyak lagi. Film yang diluncurkan pada tahun 1965 ini populer sekali bahkan sampai menang lima Oscar di zamannya. Sampai sekarang pun orang pasti masih akan familiar dengan Jullie Andrews yang memerankan Maria dan kisah keluarga Von Trapp. Oiya katanya ini dikisahkan dari pengalaman nyata Maria dan George Von Trapp.Continue reading “Trip to Austria: Background Trip and Itinerary!”→
I just fell in love to Edinburgh right away after I saw this city for the first time. Edinburgh is absolutely beautiful. The scenery, the buildings, the contour, the vibrant, the history, the romance. No wonder many authors were inspired and brought out their masterpiece from this city: JK Rowling, Sir Arthur Conan Doyle, Sir Walter Scott, etc. Edinburgh is a literary city. Even the main station (Waverley) is named after a novel of Sir Walter Scott. If I have a chance, I definitely will come back to visit this city again.
Subhanallah.. Mungkin itu kata yang banyak keluar dari saya saat melihat Edinburgh. Entah kenapa daya magis kota ini sangat kuat, bikin kita terhipnotis ke dalamnya. Baru sekali ini saya ngelihat ada ya kota seindah ini.. And that was definitely one of the best city I ever visited! 3,5 hari di Edinburgh ga kerasa. Saya dan keluarga muter-muterin Edinburgh, bahkan kami banyak jalan, mungkin dalam sehari ada kami jalan 5 jam-an kalau ditotal. Alhamdulillah-nya selama banyak jalan itu artritis saya ga kambuh, padahal biasanya kalau habis banyak jalan dan kecapean ini kaki udah kerasa pegel-pegel, tapi kemarin sama sekali enggak.
Okeh. Ini rekam jejak kami di Edinburgh. Mudah-mudahan bermanfaat untuk yang sedang cari itinerary di Edinburgh.
Ediburgh City Center
Begitu keluar dari Waverley Station, mata kita langsung dimanjakan oleh pemandangan kota Edinburgh yang cantik, bangunannya yang klasik, kastil view, taman kota yang luas, termasuk pusat pertokoan, dan Princess Mall.
The Scott Monument, ada di pusat kota. The Scott Monument is a Victorian Gothic monument to Scottish author Sir Walter Scott. It is the largest monument to a writer in the world. It stands in Princes Street Gardens