Catatan Haji 1437 Hijriyah, Pesona Madinah Al Munawarah

Keutamaan Madinah Al Mukarammah

Banyak sekali keutamaan Madinah sehingga dijadikan kota suci yang diharamkan selain muslim masuk ke dalamnya. Jika kita mengetahui keutamaan sesuatu, niscaya kita akan semakin mencintainya. Begitu juga jika kita mengetahui apa saja keutamaan kota Madinah.

1. Rasulullah banyak mendoakan Madinah

Madinah adalah kota yang penuh dengan keberkahan. Sampai Rasulullah SAW berdoa agar dapat mencintai Madinah seperti Mekah, atau lebih dari itu.

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha berkata, “Kami tiba di Madinah, kota tersebut adalah tempat bersarangnya penyakit. Lalu Rasulullah SAW berdoa: “Ya Allah, jadikanlah kami cinta kepada Madinah sebagaimana Engkau berikan kecintaa pada Mekah, atau lebih dari itu. Bersihkanlah lingkungannya, berkatilah kepada kami dalam makanan dan bekalnya, dan gantilah wabah penyakitnya dengan juhfah.” (Shaih Bukhari, Shahih Muslim).

2. Dajjal tidak akan Masuk ke Madinah

Di akhir zaman, akan muncul Dajjal, yang akan menyebarkan fitnah dan kemungkaran. Namun, hanya ada dua kota yang tidak akan bisa dimasuki oleh Dajjal, yaitu Mekah dan Madinah. Malaikat senantiasa menjaga kesucian kedua tempat tersebut.

Dari Anas bin Malik RA, Nabi SAW bersabda, “Tidak ada suatu negeri pun yang tidak akan dimasuki Dajjal kecuali Mekah dan Madinah, kerana tidak ada satu pintu masuk pun dari pintu-pintu gerbangnya kecuali ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah akan bergoncang sebanyak tiga kali sehingga Allah mengeluarkan orang-orang kafir dan munafik daripadanya” (Shahih Bukhari)

3. Keutamaan meninggal di Madinah

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang mampu untuk mati di Madinah maka lakukanlah. Sesungguhnya aku akan bersaksi bagi mereka.” (Ibn Majah 3112)

4. Madinah dekat dengan keimanan

Madinah juga disebut dengan kota iman. Penduduk Madinah adalah orang-orang Anshar yang menyambut Rasulullah dan kaum Muhajirin

Kota ini disebut juga kota iman, karena penduduknya adalah orang-orang yang mau menerima ajakan untuk beriman kepada Allah SWT. Penduduk madiahlah yang menerima dan melindungi orang-orang mukmin dari kejahatan-kejahatan orang kafir ketika mereka hijrah ke madinah. sebagaimana firman Allah SWT. Dalam al-Qur’an surat al-Hasyr; 9 :

“dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin), atas diri mereka sendiri, Sekalipun mereka dalam kesusahan. dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka Itulah orang orang yang beruntung.”

5. Tempat Rasullullah SAW hijrah, tinggal, dan wafat.

Rasulullah SAW hijrah di tahun ke-14 kenabian bersama para sahabat. Hijrah yang bertahap dan tentunya menguras harta, fisik, dan mental. Rasulullah SAW menetap di Madinah selama 10 tahun. Membangun Masjid Nabawi, membangun peradaban dan pemerintahan umat muslim, serta mengatur kehidupan beragama yang harmonis di dalamnya. Di Madinah pula Rasulullah menyusun rencana perang, melakukan peperangan, sampai kehilangan banyak sahabat di medan perang. Madinah menjadi tempat berpijak bagi dien Allah yang kemudian berkembang sampai ke seluruh Jaziarah Arab, daratan Eropa dan Afrika, sampai seluruh dunia. Di Madinah pula Rasulullah wafat. Dimakamkan di dekat rumahnya, yang saat ini sudah menjadi bagian dari masjid Nabawi. Rasulullah SAW dimakamkan di bersebelahan dengan Abu Bakar RA dan Umar bin Khattan RA.

Sebenarnya masih banyak lagi keutamaan Madinah. Tidak perlu disebutkan satu-persatu pun Madinah sudah memancarkan keutamannya sendiri. Rindu sekali dengan suasana Madinah dan Masjid Nabawi-nya.. Semoga masih ada kesempatan untuk ke sana atau bahkan menetap di sana. Aamiin ya Rabbal ‘alamiin

Catatan Haji 1437 Hijriyah, Serba-serbi Haji

Di Mana Air Zam-zam?

Ini salah satu yang bikin penasaran banyak orang karena keberadaannya. Ya, betul air zam-zam, sang mata air surga.

Kebanyakan orang yang belum pernah ke Mekah atau Madinah berpikir bahwa meminum air zam-zam di Mekah itu langsung dari sumurnya, sehingga pertanyaan yang muncul adalah:

“Jadi sumur air zamzam itu di mananya Ka’bah?”

“Kalau lagi di Madinah gak bisa menikmati air zam-zam dong, kan sumurnya hanya ada di Mekah?”

“Pasti ngantri dong ya pas mau minum air zam-zam, harus ngambil dari sumur?” –> karena yang terbayang adalah sumur dan timba seperti yang ada di desa-desa di Indonesia.

Itu juga yang saya pikirkan sebelum tiba di Madinah dan Mekah. Aslinya memang sih zaman dahulu zam-zam ini berupa sumur yang ada timbanya. Di Museum 2 mesjid (Exhibition Two Holy Mosque) ada replikanya.

sumber
sumber dari sini

Tapi kenyataannya di zaman sekarang ini:

Air zam-zam itu melimpah ruah dan mudah sekali didapatkan. Tidak perlu menimba dulu untuk mendapatkan air. Air zam-zam tersedia di sekitaran komplek Masjid Nabawi, di dalam Masjidil Haram, dan di sekitaran komplek Al Haram. Kapan saja dan berapa banyaknya mau diambil bisa saja. Continue reading “Di Mana Air Zam-zam?”

Catatan Haji 1437 Hijriyah, Diary Perjalanan Haji

Pengalaman Berkesan saat Haji

Jika ditanya pengalaman apa yang paling berkesan ketika haji?

Saya tidak bisa menjawab dengan hanya satu dua kalimat saja. Bisa jadi satu buku saya habiskan untuk bercerita. Saya juga tipe orang yang tidak terlalu pandai bercerita dengan lisan. Padahal banyak sekali yang ingin saya sharing. Tentu pengalaman tiap individu saat haji akan berbeda, pun pengalaman saya dan suami tidak sama meski kami sering bersama-sama ketika menjalankan ibadah haji. Spiritual dan perasaan yang tercipta hanya melibatkan makhluk tersebut dan Rabb-nya, romantis bukan?

Kalau dikupas satu-satu mungkin ini yang saya pribadi rasakan selama 3 minggu berada di Madinah dan Mekah Continue reading “Pengalaman Berkesan saat Haji”