Journey, Mommy's Abroad

Welkom bij Nederlands

24 Agustus 2014. Saya ga akan pernah melupakan hari pertama saya menjejakkan kaki di tanah penjajah kita, Belanda. Bersama keluarga, kayak mimpi. Mimpi dari tahun 5 tahun yang lalu, yang baru bisa dirasakan sekarang, Alhamdulillah. Nikmat Allah begitu besar.

Saya bukan orang yang suka menceritakan mimpi-mimpi besar saya, bahkan pada orang terdekat sekalipun. Bukan seperti Andrea Hirata yang selalu menuliskan mimpinya akan mengenyam pendidikan di Eropa. Bahkan menulis di buku harian pun tidak, saya terlalu malu dan pesimis akan mimpi-mimpi besar saya. Untunglah Allah mengirimkan saya suami yang punya sifat kebalikan dari saya. Suami: “Mimpi itu harus diucapkan, dituliskan, dikasihtau ke banyak orang, biar orang lain ikut ngedoain”.

Saya: Kalo saya, “malu dong bilang-bilang ke orang, nanti kalau gagal gimana?”

Suami: “Itu urusan nanti”

Yah, btw, walaupun kesempatan ini datang setelah 5 tahun lamanya, saya tidak merasa ini terlambat sama sekali. Justru ini adalah timing yang tepat.

IMG-20141004-WA0001Mendarat di Schipol, Amsterdam, pukul 09.40. Disambut dingin dan hujan rintik-rintik

Setelah sampai Schipol, kami bertemu Nada, yang dengan baik hati menyengajakan diri bertemu kami, makasih Nada! Lalu kami ngobrol dan melanjutkan perjalanan ke Groningen dengan kereta. Butuh waktu sekitar 3-4 jam sampai di Groningen. Itu rempongnya bukan mainnnn.. karena kita bawa segambereng koper seberat 82 kg! Full weight mameeeen! Ada 3 koper besar, 1 koper kecil, dan gembolan tas Runa, serta 2 ransel. Kebayang ngangkut-ngangkut barang ke keretanya itu lho. Untung Bandara sama statsiunnya kan nyatu, jadi ga terlalu ribet. Yang susahnya waktu pindah kereta di Ameersfort ke Groningen. Apalagi cuacanya lagi dinggggiiiinn.. *mungkin karena saya newbie jadi kerasanya dingin pisan*. Akhirnya Sekitar jam 3 kita sampai di Groningen, dijemput Chaca.. karena rempong sama barang akhirnya kita pake taksi menuju ke Lewenborg, Kajuit, tempat tinggal baru kita šŸ™‚ Alhamdulillah.

20140824_160216Depan statsiun Groningen

So, this is me. Going back to school, with full scholarship, with my lovely family, and with new spirit also new challenge! Just wish me luck and keep istiqomah in this way.

Thank you for all the support from you, family, friends, relatives. šŸ™‚

Journey, Project

KRL

Kali ini ceritanya tentang yang umum aja ya, tepatnya transportasi umum, biar agak bervariasi ini blog, hehe.

Sejak di Jakarta banyak transportasi umum yang sudah saya jajal, mulai dari angkot, metromini, kopaja, koantas, bus, bajaj, ojeg, becak, transjakarta, dan KRL. Yang terakhir ini sering saya gunakan sejak saya menetap di Bekasi. Biasanya saya pergi ngantor naik KRL dan pulang naik jemputan kantor. Kalo pagi saya memilih naik KRL karena saya bisa berangkat lebih siang dan durasi perjalanan lebih sebentar, hehe.. kan ga kena macet. Kalo naik jemputan jam 06.15 harus udah siap dijemput, belum lagi maceut perjalanan bisa memakan waktu sampai 1,5 jam, pantat tepos.

Saya dan suami memfavoritkan transportasi umum ini sebagai kendaraan kita menuju Jakarta. Biasanya saya turun di Jatinegara dan lanjut lagi sampai Kramat, sementara suami turun di Manggarai dan lanjut lagi sampai Sudirman. Mungkin untuk newbie lieur yah naek-naek KRL, repot, dan desek-desekan. Awalnya kita juga berasa cupu banget, tapi lama-lama, we kinda enjoy it (mungkin lebih tepatnya harus menikmatinya, da teu aya deui angkutan lain yg lebih mending).

Suasana di stasiun Bekasi pagi hari udah padet, lama-lama kita udah kebiasa aja ngeliat aktivitas padat itu. Mulai dari yang jualan roti, kue basah, susu kedelai (my fav), donat kentang, tisu, masker, aqua, sampe jualan pulsa. Ada juga yang ngemis mulai dari yang sambil nyanyi, anak kecil, orang tua, tuna daksa, dll. Dan tentunya ada orang-orang kantoran yang berusaha menuju kantornya di tengah Jakarta. Kalo KRL commuter line yang AC sebenernya cukup nyaman sih, ada AC, tempat duduk enak, cumaa.. pinuuuhh.. biasanya kalo kereta baru dateng, pasti paboro-boro dapet tempat duduk deh, jiga lomba rebutan kursi ala Agustusan. Awalnya saya belum ahli, lama-lama saya dan suami tau caranya gimana biar bisa dapet tempat duduk, hahaha.. *ada-lah itu teknik tertentu*.

Kalo dibandingin sama MRT-nya punya Hongkong sih masih jaooohhh pisaaaan.. Saya masih inget betapa keren dan tertatanya MRT di Hongkong, ga pernah telat, ga ada penundaan jadwal, ga ada desek-desekan, ga ada tukang jualan, apalagi pengemis di dalem keretanya, dan cepetttt sampenya. Subhanallah….

*semoga suatu hari Indonesia bisa mewujudkan MRT kaya gitu* aamiin.. aamiin.. aamiin (pray hard ini ceritanya). Ayo Pak Jokowi!

Yah, bagaimanapun juga KRL dan stasiun kereta ini banyak memberikan saya pelajaran hidup dan juga banyak kenangannya. Anyway, sudah 2 bulanan kayanya saya ga naek-naek KRL lagi, heuumm.. yaa ada sih sedikit kangen (aneh ya), padahal setiap saya naek KRL ke kantor pasti sok ngerasa hoream-eun. Saya kangen si bapak bageur penjual susu kedelei, dan juga agak kangen dengan rutinitas menjemukan ala stasiun. But I don’t want to come back to that situation. Sekali-kali ngerasain lagi boleh lah ya..

imageSuasana Stasiun Manggarai (sepi soalnya udah agak siangan)

imageKRL ekonomi non AC — Sekalinya naik ini, gamau naik lagi, mending nunggu KRL yg AC aja, kapok bener deh– parah soalnya, segala macam bau di dunia bisa ngumpul di dalem sana

IMG_20121107_074708Andalan saya (pas lagi hamil) kalo mo minta tempat duduk di kursi prioritas-tapi ada orang gatau malu yang gamau ngasi tempat duduk-jadi saya tunjuk aja itu gambarnya-kalo orangnya tau diri pasti menyingkir-sayangnya orang Jakarta suka kebanyakan apatis, heu.

Info for Motion, Journey, Life is Beautiful, Only a Story

Membolang ke Pulau Tidung

Long weekend emang yang paling ditunggu-tunggu. Saya dan suami sebenarnya belum punya rencana fix mau mengisi liburan kemana. Biasanya kami ke Bandung. Tapi kami lagi ingin berpetualang berdua ke tempat baru. Suami lagi ingin liat pantai, saya juga ingin merilekskan pikiran liat panorama hijau dan biru (katanyaĀ warna hijauĀ ituĀ menenangkanĀ lho! Mangkanya kalau stres, banyak-banyak liat yang berwarna hijau).

Kamis malem kami belum ada ide mau kemana, hehe.. udah ada bayangan pengen keĀ Pulau Seribu, tapi kami buta arah, ga pengalaman, dan udah sangat terlambat untuk mesen ke agen travel wisata, biasanya agen menampung pesanan minimal seminggu sebelumnya-lah.

Jumat subuh kami mulai memutar otak dan googling sana-sini, thanks to Google we can do quick search and research, kami ngeliat pemberangkatan kapal ke Pulau Seribu, rute perjalanan ke pelabuhan, penginapan, dll. Akhirnyaaa.. dengan bermodalkan nekat kami siap berangkat! Ini juga sih serunya, tanpa itinerary dan tanpa gambaran, hehe.. tantangan bo!

Buat yang mau jalan-jalan ke Pulau Seribu, khususnya Pulau Tidung, sebenarnya ga perlu takut kalo mo membolang sendiri, tanpa travel agen, karena sebenernya kita bisa cari-cari jalan sendiri dan lebih bebas mengatur perjalanan kita. Ongkos ke sana pun sebenarnya ga terlalu mahal kok.

Jadi begini perjalanan kami…

Continue reading “Membolang ke Pulau Tidung”

Info for Motion, Just Learning

Rute KRL terbaru

Seperti yang pernah saya janjikan sebelumnya, saya posting juga nih rute KRL ini. rute ini bisa juga diakses di web KRL.

KRL ini bisa mencapai jarak jauh dari ujung kota ke ujung kota. Tapi tetap pastikan jadwal keretanya ya.. dan dimana stasiun transit (kalau memang perlu turun dulu)

bisa lihat berita, info, gosip, dll lengkapnya di web KRL juga..

Ini berita mengenai perubahan rute KR. Bisa dilihat ada 6 rute yang menghubungkan stasiun-stasiunnya.

Untuk meningkatkan kapasitas angkut KRL Jabodetabek, PT Kereta Api Indonesia dan PT KAI Commuter Jabodetabek berencana mengubah rute perjalanan kereta mulai Desember 2011. Dengan perubahan rute KRL, hanya tersisa 6 rute dari 37 rute KRL yang ada saat ini.

Saat ini, perjalanan kereta rel listrik (KRL) banyak yang tumpang tindih. Setelah penataan rute, hanya akan ada persinggungan rute KRL. Di stasiun-stasiun persinggungan itu, penumpang KRL bisa berganti kereta untuk mencapai stasiun tujuan.

6 rute KRL yang akan dijalankan adalah lintas Bogor (dua rute), Bekasi, Parung Panjang, Tangerang, dan Tanjung Priok. Sama seperti perjalanan saat ini, KRL masih tetap berhenti di setiap stasiun yang dilewati.

Satu rute KRL lintas Bogor akan memulai perjalanan dari Stasiun Bogor, Depok, Manggarai, Tanah Abang, Duri, Kampung Bandan, dan berakhir di Jatinegara. Ada juga KRL dari Bogor yang melewati Manggarai, Gambir dan Jakarta Kota.

Sekretaris Perusahaan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Makmur Syaheran, Selasa (25/10) mengatakan, perubahan pola operasi pada akhir tahun ini memang belum sempurna. Idealnya, KRL lintas Bogor hanya ada satu rute.

ā€œKarena kapasitas penumpang di lintas Bogor tertinggi, saat ini ada dua rute KRL lintas Bogor. Kalau semua KRL Bogor memutar sampai ke Stasiun Jatinegara, dikhawatirkan ada penumpang tujuan Stasiun Jakarta Kota yang tidak terangkut oleh KRL Bekasiā€, katanya.

Sementara itu, KRL lintas Bekasi mulai bergerak dari Stasiun Bekasi, Jatinegara, Manggarai, Gambir, sampai Jakarta Kota. KRL Lintas Serpong mulai berjalan dari Stasiun Parung Panjang, Serpong hingga Tanah Abang.

Untuk lintas Tangerang, KRL dari stasiun Tangerang akan mengakhiri perjalanan di Stasiun Duri. Sementara KRL dari stasiun Tanjung Priok akan melewati Kampung Bandan dan Jakarta Kota.

Dengan perubahan rute KRL, akan ada lima Stasiun di Jakarta yang menjadi stasiun transit, yakni Jatinegara, Manggarai, Tanah Abang, Duri dan Kampung Bandan. Di Stasiun transit ini, penumpang KRL bisa berganti kereta ke stasiun yang terdekat dengan tempat tujuan. (sumber: Kompas, Rabu, 26 Oktober 2011)

Journey, Just Learning, Only a Story

Pendatang Baru di KRL

Akhirnya saya mencoba juga salah satu sarana transportasi yang cukup terkenal di Jakarta, KRL, atau sekarang dikenal sebagai commuter. Dulu banget pas tingkat 3, lagi magang di BPOM, saya pernah sekali nyobain naik KRL dari stasiun Bekasi ke stasiun Kramat. Dan kali ini sesuai dengan tuntutan zaman *halaaahh* dan tuntutan profesi *jeilee* saya mau gamau harus menguasai ilmu menaiki KRL dari stasiun Bekasi ke stasiun deket kantor, stasiun Kramat.

Ternyata naik KRL ini susah-susah gampang. Buat orang yang nglaju dari Bekasi–Jakarta,Ā Bogor–Jakarta, Tangerang–Jakarta, atau Serpong–Jakarta pasti udah biasa deeh, turun dimananya, jam berangkat dan sampai keretanya, dll. Tapiii.. buat newbie kayak dakuuuu?? Bisa repot deh. Jadi sebelum naik KRL sebaiknya googling dulu deh jadwal keretanya dan rutenya, biar ga salah langkah.

Nah, saya nih pas hari pertama naik KRL, lupaaa googling, karena inetnya lagi down, hueheu. Jadi saya dengan pasrah memulai langkah ke stasiun, nanti saya mau nanya-nanya aja sama petugas atau penumpang di sana. Pokoknya tips dan triknya: Continue reading “Pendatang Baru di KRL”