Project

MeRUTINkan AKTIVITAS

Ini perlu banget ya diCAPSLOCK si judulnya, kalau perlu mah dibold dan underline sekalian meRUTINkan AKTIVITAS saking nepsongnya nih sama ni judul.

Jadi begini saudara-saudara, berhubung saat ini saya ini dalam masa-masa bebas merdeka dari penjajahan (baca: pengangguran), saya jadi punya cukup banyak waktu luang. Tapi waktu luang ini sebenarnya seperti pisau bermata dua lho, menyenangkan sekaligus melenakan.. (sayup-sayup ada backsound Ike Nurjanah: terlenaaa.. ku terlenaaaa….. stop sebelum jempol kaki ikut joged). Melenakan karena saya jadi lupa daratan, lupa hal-hal penting yang harus dikerjakan, untunglah gak sampai lupa mandi.

Padahal teringat dahulu janji suci saya sama diri sendiri: saya akan blablablablablahh.. jika punya banyak waktu luang. Hadeuuhh kamana eta janji-janji manis madunya?

Saya sadar sih, saya jadi lebih banyak berprokrastinasi (ini udah jadi bahasa indonesia belum sih?). Saya ini jadi terjebak procrastination, intinya membuang-buang waktu untuk hal-hal yang less important tapi rasanya lebih pleasurable. Continue reading “MeRUTINkan AKTIVITAS”

Journey, Just Learning, Life is Beautiful

7 Days, Last Forever

Hampir sebulan yang lalu, saya menjalani sebuah pelatihan yang diadakan oleh salah satu badan pemberi beasiswa. 7 Hari lamanya, dibilang kerasa lama soalnya saya harus ninggalin Runa selama itu (untuk pertama kalinya jauh dari anak sampai seminggu) dibilang kerasa sebentar karena kaya ga tidur selama 7 hari itu (lebay sih, ada tidurnya juga sebenernya).

Jadi selama 7 hari dari tgl 11-17 Mei 2014 ini Monik menjalani hal baru, hal yang bener-bener baru. Ok, I admit, at first I thought this training was just an ordinary training, just a kind of debriefing or something.. and maybe I didn’t well prepared for those assignments and activities. It turned out I was wrong.. The training was really really terrific!

Saya merasa seperti “dibangunkan” dari tidur nyenyak saya selama ini. Menurut saya panitia berhasil membentuk pelatihan ini sedemikan rupa hingga mengena pada saya. Mungkin ada beberapa sisi yang berlebihan, ada yang terasa tidak nyaman, tapi ya itu proses. Terlepas dari “setting”an kegiatan ini yang penuh bumbu, saya bertemu dengan orang-orang hebat yang berhasil mencuci otak saya. Mungkin terlihat seperti omong kosong kalau saya bilang ini menumbuhkan pada diri saya rasa nasionalisme, integritas, dan rasa ingin bermanfaat bagi orang lain bahkan bangsa ini. Ah waeee pisan deh bahasan mengenai nasionalisme, integritas, dan semacamnya.. You can say it, But it’s true.. indeed.

Continue reading “7 Days, Last Forever”