Saya mau sharing sedikit pengalaman selama mengikuti kuliah online di masa pandemi ini. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, mayoritas kegiatan perkuliahan di universitas dilangsungkan secara online. Ada juga yang menggunakan metode hybrid katanya. Semacam kombinasi aa tatap muka juga, ada online-nya juga. Untuk meminimalisasi adanya kerumunan massa, dan juga untuk tetap memfasilitasi kegiatan perkuliahan yang efektif. Yaa.. tau kan gimana tantangannya kuliah melalui layar laptop. Bagaimanapun tatap muka dan pertemuan fisik tidak bisa digantikan dengan tatap virtual. Banyaklah kekurangan dan kesulitannya.
1. Koneksi
Namanya koneksi suka stabil dan enggak, tergantung rezeki. Namanya juga semua orang lagi wfh, ya bisa aja satu hari koneksi pet pet pet gitu. Video macet, suara ilang-ilang. Gak cuma dari saya aja, kadang dari dosennya, kadang peserta lain. Kalau udah kayak gitu, apa lagi yang bisa dilakukan coba? Emang pas kebetulan aja gak hoki.
2. Komunikasi satu arah
Dosennya kayak ngomong sendiri ke layar gitu. Dia juga merasa desperate sebenarnya. Kayaknya aneh, dan ga ada aktif interaksi. Dia gak bisa melihat apa muridnya memperhatikan apa enggak, mengerti apa enggak. Ya sama, murid juga merasa gitu. Mau nanya ya kagok juga motong omongan dosen pas lagi ngomong. Ada sih pilihan raise hand (tunjuk tangan) kalau mau “nyela” tiba-tiba nanya. Tapi tetep we kagok. Bisa juga nanya lewat kolom chat. Tapi ya ngetik kadang males, atau bingung memformulasikan ke tulisan.
Continue reading “Pengalaman Menjalani Kuliah secara Online”