Kedua anak saya tumbuh, bergaul, dan mengenyam pendidikan di Belanda. Anak pertama saya (Runa) lahir di Indonesia dan ia berumur 1.5 tahun ketika kami pindah ke Belanda. Saat itu saya mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan master di University of Groningen. Anak kedua saya (Senja), lahir di tahun 2017 di Groningen. Saat usia 4 bulan, saya memulai studi PhD saya di universitas yang sama, tapi di departmen yang ada di rumah sakit, University Medical Center Groningen (UMCG).
Mereka tumbuh layaknya anak-anak Belanda lainnya. Mereka menerima fasilitas, pendidikan, dan pelayanan yang sama dengan anak-anak Belanda pada umumnya. Meski begitu, kami tidaklah sama dengan orang-orang Belanda. Dalam artian, kami memiliki values, kepercayaan, dan sudut pandang sebagai seorang muslim dan orang Indonesia. Tentunya saya dan suami selalu berusaha menanamkan nilai-nilai Islam, akidah yang lurus, kewajiban seorang muslim, tak lupa identitas mereka sebagai orang Indonesia.
Banyak pelajaran dan hikmah yang saya petik mengenai kehidupan anak-anak di Belanda. Bagaimana akhirnya kedua anak kami bisa tetap nyaman dengan dirinya, meski terlihat berbda, tetapi tetap bisa menikmati kehidupan ini apa-adanya.
Di part Children’s life in Netherlands, saya menuangkan apa yang kami dapatkan dan rasakan. Semoga bermanfaat!