Dalam dua minggu ini mungkin banyak sekali warga Indonesia yang berduka. Duka yang dirasakan atas kejadian yang menimpa keluarga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK). Padahal banyak dari kita yang kenal juga tidak, saudara bukan, keluarga apalagi. Tetapi begitu mendengar kabar ini, rasanya hati siapa yang tidak pilu. Tak bisa saya membayangkan untuk berada di posisi RK, Ibu Atalia, dan Zara. Jangankan membayangkan, membaca berita-beritanya saja, hati dan pikiran sudah lemas. Masya Allah.
Jumat, 27 Mei 2022. Pagi-pagi saya bangun dengan dikejutkan kalimat suami, “Bun, tahu gak anak Kang Emil hilang di Swiss?”
Saya yang masih setengah buka mata belum bisa mencerna maksud Suami. Ternyata sudah banyak berita berseliweran di grup whatsapp yang menceritakan musibah yang menimpa Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung Ridwan Kamil. Kejadiannya Kamis siang waktu Eropa, tapi berita mulai tersebar Jumat pagi. Dengan banyaknya berita, saya masih belum (mau) percaya. Apa segampang itu orang hanyut dan hilang di sungai di Swiss?
Bern, Swiss, beberapa kali kami melewati kota tersebut, hanya lewat, tidak mampir. Dua kali musim panas keitka pandemi, kami menghabiskan liburan ke bagian-bagian cantik Swiss, di Lauterbrunnen, Grindelwald, Zermat, Titlis, Interlaken, sampai kota Zurich. Memang Masya Allah cantiknya Swiss. Kalau orang bilang seperti paradise on earth.

Siapa pun yang menjejakkan kaki ke Swiss pasti akan terkagum-kagum dengan panorama dan keindahan alamnya. Air terjun yang mengalir bebas di antara bebatuan dan hijaunya pepohonan. Langit biru tanpa ada abu-abu polusi. Gunung es yang berdiri gagah di tengah hamparan bumi. Sungai jernih yang sejuk, mulai dari yang berwarna biru sampai berwarna turquoise. Udara bersih, yang memanjakan paru-paru. Masya Allah, Masya Allah.
Continue reading “Yang Hilang Menurut Manusia, Yang Terbaik Menurut Allah”