it’s just me!

Monika Pury Oktora. Or Monik, some of her close friends call me monmon, monche, or monchi.

Monik was born in Padang, but spent all of her childhood in Bandung. She is 3/4 Padangnese and 1/4 Javanese. Raised by amazing mother and father, she graduated from Institut Teknologi Bandung (ITB) in 2010, majoring in Clinical and Community Pharmacy. A year later, she took professional education as a pharmacist, still in ITB. Following her graduation, she had work experience as a book editor (medical and pharmacy books) at the publishing company, Jakarta. Not so long later, she then moved to work in the Center of Poison Information, National Agency of Drug and Food Control (NADFC), Jakarta. Lastly, she worked as a pharmacist in a private health clinic in Bandung. During her work years, she still had a passion to pursue her education overseas.

In 2014, she accepted a master’s degree at MSc. Medical Pharmaceutical Science, University of Groningen (RuG), with a scholarship grant. That time was completely change her life. She moved to Groningen with her family (husband and one daughter, aged 18 months). She gave birth to her second daughter in 2017 in Martini Ziekenhuis, Groningen. In 2018, she continued her PhD in Clinical Pharmacy and Pharmacology Department, University Medical Center Groningen (UMCG), and finished in March 2023. Until now, she never leaves Groningen. 

She loves reading books, novels, comics, and has a dream to build a little warm library in her home later. She also likes blog-walking, travelling, and trying new recipe. Her favorite time is when reading and telling stories with her daughters. She’s still wondering until when she will be living in Groningen, but she believes that everything will be fine as long as it with her family.

For her writing is just more than hobby, it’s like a tool to devote all her experience and feeling. Writing works as a sanity widget for her. She keeps dreaming to write a book or novel someday.

Her favorite wisdom words is: “Innallaha ma’ashabiriin” (Allah is with those who are patient)

Nama saya Monika Pury Oktora, panggil saja Monik. Saya lahir di Padang, tapi besar di Bandung. sejak kecil saya tinggal di Kopo. Orang bilang Bandung coret. Tapi saya bersekolah SD, SMP, SMA sampai kuliah di kota (ciyeh, berasa desa ke kota), yang jaraknya dari rumah rata-rata lebih dari 10 km. SD di Kebon Kelapa (Sasak Gantung), SMP di Jalan Sumatera, SMA di Jalan Belitung, kuliah di Jalan Ganesa. Makin tinggi pendidikan saya, makin jauh jarak yang harus saya tempuh. Sudah biasa buat saya jadi bahan bully-an temen-temen. “Idiihh jauh amat rumahnya”, “Bandung coret yah”, “Ogah, ke rumah Monik entar sampe-sampe ke sana bisa-bisa udah punya cucu”.

Sebenarnya gak ada yang spesial sampai saya bisa diterima kuliah di ITB. Saya yakin banyak rekan saya di ITB yang perjalanan hidupnya sangat dahsyat dan penuh perjuangan, bahkan sampai merantau dari kampung halaman, atau menjual sawah warisan untuk bisa sampai di ITB, saya salut, bener. Saya hanya mengikuti nasihat orang tua untuk menempuh pendidikan sebaik-baiknya (anak baik nih ceritanya). Saya masuk farmasi juga sebenarnya bukan passion utama dan saya belum ngerti juga farmasi itu kayak apaan siih? Begitu masuk farmasi langsung siyok.. oh gini toohh anak-anak farmasi yang rajinnya minta ampun, ooh gini tooh kuliah dan praktikumnya Farmasi yang berpotensi bikin kita jadi mahasiswa kupu-kupu (KUliah PUlang-KUliah PUlang). Soalnya pagi kuliah, siang-sore praktikum, malem harus bikin tugas buat besok. Kapan dong saya hura-hura?

Sekarang saya berstatus istri dan ibu dari dua anak perempuan. Tentu saya kesibukan saya berpusat di antara suami, anak, dan rumah. Sempat bekerja di penerbit swasta sebagai editor, sempat juga kerja di Badan POM sebagai honorer, terakhir saya sempat jadi apoteker di sebuah klinik. Karena kerinduan saya untuk berkuliah lagi, sayapun memutuskan untuk kembali ke sekolah. Alhamdulillah sekarang saya diberi kesempatan oleh Allah untuk meneruskan sekolah di University of Groningen, dengan beasiswa. Bukan karena saya pinter banget juga bisa lanjut S2, bukan juga karena saya mahasiswa berprestasi. Ini murni karena doa orang tua, ridho suami, dan rezeki dari Allah saya bisa sampai di Belanda. Oiya saya kuliah masih jurusan Farmasi juga (dengan spesialisasi Pharmaco-epidemiology). Padahal dulu waktu kuliah saya sempet misuh-misuh.. gak lagi-lagi deeh kuliah farmasi, saya tobaaat. Tapi ternyata saya masih diberikan rezeki untuk lanjut PhD di bidang farmasi klinik dan farmakologi di kampus yang sama dengan afiliasi ke rumah sakit University Medical Center Groningen (UMCG). Alhamdulillah sambil punya dua anak, saya bisa menyelesaikan studi S3 saya, dengan dukungan penuh suami, keluarga, dan tentunya karena kuasa Allah.

33 thoughts on “it’s just me!”

  1. Halo Monika,Tulisan Anda bagus sekali. Mahasiswa ITB juga kan ? Wah 🙂

    Jika berkenan meluangkan waktu dan pengalamannya, mohon bisa dibagi di web user generated http://www.masukitb.com.

    masukitb adalah tampilan kehidupan Kampus Ganesha ITB, wadah bertanya, berdiskusi, dan berinteraksi, antara para mahasiswa atau alumni ITB, dengan para pelajar yang berminat menjadi bagian dari komunitas ITB.

    Kami berharap, Anda mau berbagi dengan pelajar dari seluruh Indonesia, yang berminat masuk ITB.

    Terima kasih 🙂

    1. haiii winny! salam kenal juga.. iyaa ikut BBX.. kmu jg ikutt? wahh mau dong berkunjung ke blogmu, skalian vote 😛

  2. hii mbk salam kenal.. saya pengen tanya pengalaman mbk di pulau tidung.. ada saran untuk homestay? cz qt cuman berdua dan semalam aja.. makasih

  3. hallo mba monika, saya pingin tanya2 lg lebih banyak tentang kuliah s2 farmasi di belanda yg dilalui mba monika.. mohon bantuannya dong mba.. terima kasih.

  4. Hi Monika, salam kenal…
    BW kemari dari link yang dituliskan di ODOP, kebetulan aku baru bergabung juga 😉

  5. Salam kenal Monika. Masha Allah tabarakallah, terima kasih atas article nya berkait haji dari belanda. If u don’t mind, pls send me an email as I have a few questions to ask. Terima kasih ya 😊

  6. Dear kak Monika,

    Aku Putri, dari Yogyakarta. Seru banget baca tulisan2 kak Monik tentang pengalaman tinggal di NL 😙 Aku baru2 ini daftar sekolah kesana, dan berharap bisa berangkat bareng keluarga. Aku juga baca tulisan kak Monik ttg pengalaman mengurus visa keluarga, sampe bisa berangkat di waktu yg sama bareng keluarga ke NL. Kalo boleh, aku pengen banget tanya2 lebih lanjut. Kalo berkenan, share kontaknya yaa kak 😙

    Cheers,
    Putri.

Leave a reply to bocahbancar Cancel reply