Entah sudah berapa kali saya melihat defence (sidang) mahasiswa S3 di Groningen. Bahkan auditorium di academic gebouw (academic building) dengan mural the Tree of Knowledge yang terbentang di dinding utama tampak terasa familiar. Entah apa arti mural itu saya juga tidak tahu. Dominasi warna biru dan krem serta tokoh-tokoh di dalamnya kadang membuat bulu roma… Continue reading Preparation and execution PhD Defence
Category: Sekolahnya Bunda
The Paranymphs (part 2)
Dulu saya pernah cerita mengenai pengalaman saya menjadi paranim di sidang S3/defense sahabat saya, Sofa, Oktober 2020. Di postingan tersebut saya cerita mengenai the role of paranymph di defense. Mendekati akhir tahun 2022, saya juga menjadi paranim di defense Mbak Afifah (yang menjadi tandem saya di defense-nya Sofa). Mbak Afifah melangsungkan defense secara hybrid, karena… Continue reading The Paranymphs (part 2)
PhD Defense in the Netherlands
PhD Defense adalah bagian terujung dari perjalanan PhD di Belanda. Katanya sih hal paling menegangkan sekaligus mengharukan. Walaupun katanya lagi bukan bagian tersulit dari studi PhD. Kenapa? Defense lebih pada seremonial pengukuhan saja, yang didahului oleh serangkaian diskusi antara opponent (penguji) dan promovendus. Oponen yang hadir merupakan reading committe yang menentukan buku thesis si promovendus… Continue reading PhD Defense in the Netherlands
The Journey of My PhD Thesis Book
Yang membuat PhD thesis book di Belanda menjadi sesuatu yang personal adalah adanya kebebasan yang diberikan univeritas pada para PhD untuk mendesain sendiri buku thesisnya. Tentunya content yang paling penting, sebab tidak akan ada buku thesis ini jika isi di dalamnya tidak diapprove oleh reading committe. Setelah supervisors/promotors memberikan lampu hijau pada PhD untuk submit… Continue reading The Journey of My PhD Thesis Book
Propositions [stellingen]
"The propositions should be scientific, not religious, and should be defensible scientifically. I suggest you change both 8-9 into one scientific proposition outside your work." (EH, my second promotor). Itu jawaban supervisor kedua saya ketika saya mengajukan propositions (atau dalam bahasa Belandanya stellingen) padanya. Memang propositions itu apa pentingnya? Dan gimana pengaruhnya sih dalam kelulusan seorang PhD? Penting,… Continue reading Propositions [stellingen]
Insya Allah
"Insya Allah..." "Insya Allah, it means if Allah will" Akhirnya saya ucapkan juga kalimat itu di tengah-tengah meeting online bersama supervisor dan kedua post-doc yang terlibat dalam penelitian saya. Saya mengatakannya sebab saya sendiri gak yakin untuk mengatakan "Yes, I can do that". Sebab saat itu progres penelitian saya sedang terhambat, ada ketidakpastian di dalamnya,… Continue reading Insya Allah
Tentang Proses dan Hasil
Sekitar tahun 2019, saya lupa kapan tepatnya, ada pembangunan infrastruktur besar-besaran di depan kampus saya, UMCG. Yang saya ingat ada baligo besar terpampang di salah satu gerbang masuk UMCG, tertulis bahwa pemerintah kota Groningen akan membangun jalur bus dan halte baru, lengkap dengan perluasan trotoar dan jalan sepeda di sekitarnya. Konstruksi ini juga berimbas pada… Continue reading Tentang Proses dan Hasil
Suara hati 4 tahun ini
Masya Allah ya Ramadan itu, berkahnya luar biasa. Baik yang terasa langsung ataupun tidak. Jadi saya mau curcol dikit nih tentang kejadian yang menurut saya "kok bisa ya?", yang Masya Allah skenario Allah gak bisa ditebak. Mungkin yang dulu pernah baca curcolan saya di masa-masa awal PhD, atau yang baca buku The Power of PhD… Continue reading Suara hati 4 tahun ini
My 3-Minute-Thesis Competition in RUG
Public speaking is not really my thing. Lho, terus apa yang saya pikirkan ketika memasukkan abstrak thesis saya ke kompetisi ini?Ada suatu misi tersembunyi di dalamnya. Bahkan ketika malam itu saya memberanikan diri untuk menekan klik tombol ‘send’ di laman aplikasi 3MT @universityofgroningen, saya tidak pernah memberitahu suami saya (my no.1 supporter), dan supervisor saya (my… Continue reading My 3-Minute-Thesis Competition in RUG
Freedom
Sering banyak yang berkomentar ke saya "Gak kebayang punya anak sambil PhD, gimana repotnya." "Aku aja yang single repot ngurus ini itu, apa lagi kamu yang buntutnya dua, pastilah lebih banyak yang diurus." Couldn't agree more sebenernya, saya manggut-manggut. Saya ngerti sih dengan pandangan seperti itu. Dan saya merasakan juga ada hal-hal yang jadi terbatas… Continue reading Freedom