"Friday drinks after work?" Ajakan rutin di grup whatsapp kantor mendekati jam 5 sore. Ya keles ikutan drinks, Jumat sebelom jam 5 aja eike dah di rumah. Mungkin di saat kolega-kolega saya melepaskan penat setelah bekerja dengan kongkow di bar, saya sedang melepaskan penat saya dengan nonton kartun Netflix bersama keluarga, atau bahkan sudah kruntelan… Continue reading Kontras
Category: Curhatan Bunda Sekolah
My 1-year Assessment as a PhD
Bismillahirrahimaanirrahim.. Harus banget ini nulis, sebelum saya sibuk (sok banget) dan lupa sama apa yang mau ditulis. Sebab, tulisan yang jujur adalah ketika kita sedang on untuk curhat, mwahaha. Enggak sih, sebenarnya saya juga kangen nulis pakai bahasa kalbu dan bahasa Indonesia (sok banget banyakan nulis pakai bahasa enggres ya kamu Mon?). Bukannya mau, tapi… Continue reading My 1-year Assessment as a PhD
A Roller-Coaster Relationship
Tiap hari Kamis, saya pasti gelisah dan deg-degan. Apa pasal, tiap kamis ada agenda merah bertengger di kalender saya: meeting pekanan dengan Ibuk supervisor. Dulu ketika saya masih memproses proposal S3 saya dan lanjut dengan proyek pendahuluan, saya juga sudah sering bertemu beliau secara rutin. Tapi tidak ada hal yang perlu saya cemaskan. Beliau masih… Continue reading A Roller-Coaster Relationship
Catatan Ramadhan 1439: Mubazir – sebuah Jalan Keluar dari Keraguan
Setiap bertemu hari Senin, pikiran saya sering gelisah, terutama ketika membuka hari. Setiap hari Senin jam 9 pagi, saya memang sudah ada jadwal untuk ke kampus. Setidaknya ada dua jadwal meeting yang harus dihadiri di kampus. Yaa.. gak wajib-harus sih. Tetapi itu sudah jadi agenda rutin di departmen saya, sebagai anak bawang PhD yang baru… Continue reading Catatan Ramadhan 1439: Mubazir – sebuah Jalan Keluar dari Keraguan
Hora Finita!
Attending a PhD public defense always brings chill for me. It is like watching all the hardwork, sacrifies, effort, tears, even blood, were paid in one day, with the word HORA FINITA! Untuk bisa meraih gelar doktor di University of Groningen (RuG), kandidat PhD harus melalui serangkaian proses yang panjang. Di akhir penganugerahan gelar, kandidat… Continue reading Hora Finita!
Perbedaan Kuliah di Indonesia dan di Belanda
Artikel ini dipersembahkan untuk Kang Ikhwan Alim, yang sejak Desember tahun lalu mengajak saya untuk barter tulisan, yang kemudian akan diposting di blog. Saya menyanggupi sesuai dengan rekues tema dari beliau. Janji adalah janji yang harus ditepati, meskipun terlambat, ini dia saya tuliskan juga. Perbedaan Kuliah di Indonesia dan di Belanda Kalau ditanya apa bedanya… Continue reading Perbedaan Kuliah di Indonesia dan di Belanda
Kelas
Saya suka di kelas. Saya suka mendengarkan dan terlibat dalam aktivitas kelas, tentunya kalau yang ngajarnya juga menarik sih, hehe soalnya saya suka ngantuk di kelas kalau isi kuliah/kelasnya monoton banget. Selama saya kuliah di sini saya jarang ngantuk di kelas, ya iyaalah bahasanya beda, kelasnya juga lebih sedikit orangnya. Kalau meleng dikit aja bingung tadi… Continue reading Kelas
Bunda Lanjut Kuliah? Kenapa Engga?
"Ayah kantor.. Bunda kampus.. Runa kolah.." Begitu kira-kira celoteh Runa (2y 2m) di pagi hari sebelum berangkat sekolah dan juga setelah pulang sekolah. Hmm.. Senang dengernya. Setiap saya jemput di sekolah, saya selalu memeluk Runa dan bilang: "Makasih ya Runa, sudah membantu Bunda hari ini, Runanya pinter sudah sekolah, Bunda jadi bisa ke kampus." Yang… Continue reading Bunda Lanjut Kuliah? Kenapa Engga?
Is It Hard?
You're doing a master while taking care of your family, is it hard? Beberapa temen di kampus sempet melontarkan pertanyaan seperti itu. Hmm.. dan jawaban saya pun cuma.. "Yaaa.. it seems hard, but I'll try". Bukan jawaban yang menjanjikan. Beberapa dari mereka cukup heran juga, oh are u already married? oh u have a daughter?… Continue reading Is It Hard?
7 Days, Last Forever
Hampir sebulan yang lalu, saya menjalani sebuah pelatihan yang diadakan oleh salah satu badan pemberi beasiswa. 7 Hari lamanya, dibilang kerasa lama soalnya saya harus ninggalin Runa selama itu (untuk pertama kalinya jauh dari anak sampai seminggu) dibilang kerasa sebentar karena kaya ga tidur selama 7 hari itu (lebay sih, ada tidurnya juga sebenernya). Jadi… Continue reading 7 Days, Last Forever