Saya memang bukan orang selalu update akan film-film terbaru atau buku-buku terbaru. Pokoknya prinsip saya buku apapun yang rame, mau baru atau lama akan saya baca. Dan film apapun, mau yang rame atau yang garing asal nonton bareng si ayah, akan saya tonton, hehhe..
Buku terbaru yang saya baca adalah buku milik kakak saya yang saya pinjem bahkan sebelum dia belum tamat membacanya (maaf ya kak, habis penasaran). Judulnya Kicau Kacau karangan Indra Herlambang. Asalnya saya agak-agak ga yakin, ini tulisan bakal tentang apa, jangan-jangan Mas Indra ini bikin kumpulan cerita dari gosip-gosip artis yang dia presenteri di Insert ><.. Thank God it isn’t. Actually it’s more than just what he said about Kicauan. Heum.. Sebenernya saya suka gaya tulisannya Mas Indra yang smart, funny, ringan, tajam, dan tidak terpercaya (haha, maksudnya bukan sumber ilmiah).
Jadi buku ini lebih tentang curhatannya Indra Herlambang akan kehidupannya sehari-hari, bahasanya santai, jadi ga perlu berkerut-kerut kayak baca Lachman Tablet atau Farmakope Indonesia (siapa juga yang mau baca buku kaya gitu di saat santai??). Kicauannya ini tentang tentang lifestyle, kehidupan di Jakarta, keluarga, dan romantika cinta. Yang saya kagum adalah ternyata Mas Indra ini punya cerita tentang keluarga yg so sweet.. Lucu aja gitu, nuansa kekeluargaan yang kental ternyata ada di pribadinya *habisnya kan Indra Herlambang kalo jadi presenter Insert suka aga sinis gimanaa gituu.. peace yoww*
bukunya mencrang banget, dengan cover pose yang ga kalah mencolok juga (kenapa kudu kostum itu sih?)
Nah kalo Film terbaru yang saya tonton bareng sama suami itu judulnya Source Code, peran utamanya aktor ganteng Jake Gyllenhaal :”>. Filmnya agak rumit sih (apa akunya yang lemot ya? habis nonton saya masih perlu 10 menit untuk diceritain lagi sama suami tentang apa itu source code, hehe..). Rumitnya itu tentang penjelasan sistem Source Code yang melibatkan dimensi waktu dan ruang, unsur metafisik dan filosofis, serta emosional alam semesta (kan lieur kan, aku juga gatau ngomong apa). Jake berperan sebagai Kapten Colter Stevens, yang memiliki misi untuk menemukan pelaku pemboman di kereta api yang ditumpanginya, implikasinya tindakannya ini kemudian dapat mencegah terjadinya pemboman berikutnya yang lebih besar. Dalam melaksanakan misinya ia meminjam tubuh milik orang lain yang ciri fisiknya mirip dirinya. Celakanya untuk bisa menemukan si pelaku, Kapten Colter ini harus memanfaatkan 8 menit terakhir waktu sebelum terjadinya ledakan, dan itu dilakukan berulang kali, 8 menit DHUAARR, 8 menit berikutnya -masih belum tahu jawabannya- DHUARR lagi, 8 menit lagi mati lagi. Hiii.. bayangin aja kudu ngerasain idup-mati berulang kali. Saya yang kagetan ini jadi teriak kaget tiap ada aksi-aksi yang menegangkan (sorry kalo aku annoying ya,heu).
Yang jadi favorit saya adalah ketika Kapten Stevens ini nanya sama Christina (cewek yang ada di kereta itu, yang nemenin setiap 8 menitnya): “What will you do if your time to live just less than a minute?” Christina bilang: “I’ll make every second mean” (intinya sih gitu, maap kalo ga sama persis,he)
Oke.. semoga bisa jadi acuan, hehee..
Saya mau hunting buku dan film bagus lagi deh, kalo punya saran, boleh dilayangkan ke blog ini, thanks