Just Learning, Lifestyle

Friendship at Work?


Buat fresh grads, yang baru mulai kerja, atau sudah menapaki dunia kerja, saya yakin pernah mengalami masa-masa kangen kuliah, kangen jadi mahasiswa, kangen ngampus, hehe.. That’s a glance phase of life.

Ga disangkal, I have been there too (or still being there? heu). Memang, dunia kerja tidak senyaman pelukan kampus, dimana semua masih terasa menyenangkan, (sedikit) tanpa beban, dan yah.. It was fun, terlepas dengan segala tetek bengek ujian dan praktikum (OMG, praktikum! I never think that I will miss those activites >.<)

Mungkin salah satu faktor yang membuat kita merasa kangen dunia kuliah adalah the sense of friendship and the friends itself. Mostly, I miss my FKK gang. Seangkatan FKK yang baru berdiri mulai dari angkatan kita berisi 34 orang, si anak sulung yang ga berkakak, dan (pas awal) ga beradek, ga ber-role model juga, hiks. Gimana ga apet kita? Saya juga kangen bergaul dengan sahabat-sahabat saya di unit, kabinet, bahkan “hanya” teman yang ketemu di kepanitiaan atau organisasi tertentu. Kita semua dalam bersahabat merasa satu strata, friends with no profit, hanya terjalin begitu saja.. tulus and pure *alah naoonn deuiii*

Yah, itulah yang sulit didapet di dunia kerja. Saya sering mendengar keluhan-keluhan teman saya, bermacam-macam isinya, mulai dari yang sikut-sikutan, carmuk-carmukan (cari muka ,-red), sampai friends with benefit, kayaknya semua yang terjalin itu penuh tujuan dan intrik deh, haha,, cem sinetron aja.  Ada yang bilang, it’s so different when you start a friendship in the line of work, than a friendship at school time.

Kita juga mengenal adanya tingkatan sosial, strata. Ada atasan ada bawahan, ada bos ada anak buah, adanya  perintah dan kewajiban. Yaa.. memang sih, semuanya jadi tampak lebih strict karena kita kan dibayar yak, bukan membayar kayak waktu kuliah. Atasan bertindak seolah penuh kuasa, ga mau disalahkan, otoriter, diktator, nyuruh-nyuruh seenak perut, dan lain-lain. Memang kalo di kampus ada juga yang namanya kakak kelas/kakak angkatan, tapi tindakan senioritas itu cuma berlangsung selama ospek doang, setelah itu kalau masih ngegaya senior, ke laut aja deh lu, yang ada malah jadi musuh angkatan. Lha kalo kerja berarti perospekan tiada akhir. Aturannya cuma 2 adalah: 1. Atasan ga pernah salah, 2. Kalau atasan salah, lihat peraturan nomor 1. Atasan bagaikan sosok yang harus dipatuhi, kalo ga.. OUT!

Kalau anda tidak beruntung, mungkin anda akan menemukan sisi-sisi keegoisan pada rekan kerja. Ya, mau temenan kalo memang nguntungin aja, kalo giliran ga nguntungin, ga dianggep deh. Semua merasa bahwa tempat kerja ya tempat kerja, tempat cari duit, pertemanan beda tempat lagi. Maka ga jarang kalau ada kasus: cari posisi enak, sikut kanan kiri; saing bersaing dapet perhatian atasan;  lu ya lu, gue ya gue, kerjaan lu derita lu, emang gue mau bantu?; dan lain-lain.

Kesenjangan sosial macam ini yang bikin sulit memulai pertemanan di area kerja.

Eh tapi yaa.. bukan berarti ga bisa nemuin friendship at work field lho ya.. Ga semuanya gitu, saya cuma mengambil lini besarnya dari keluhan yang saya dapet dari kawan-kawan saya saja. Cuma start point saat memulai pertemanan di dunia kerja itu emang terasa beda dengan start point dengan pertemanan di dunia kuliah, entahlah mungkin hanya perasaan subjektif daku aja karena lagi merasa FKK-sick, hahaha..

Well, anyway, Alhamdulillah.. I find many great friends, nice people here, I enjoy with them, warm and comfort. Pesannya sih pokoknya dimanapun kita memulai persahabatan, ya tetaplah jadi diri sendiri, ga pentinglah itu merasa lebih pintar, lebih bisa, lebih berpengalaman dari yang lain. Terserah deh orang lain mau jahat atau gimana, yang penting kita bertujuan baik aja. Tetaplah jadi sisi-sisi manusia dengan kerendah-hatiannya. Apalagi kalau udah jadi atasan, jangan sampai dulu kita jelek-jelekin atasan karena sifat otoriternya eh kita malah mengulangi sikapnya. Sejarah terus berulang dong kalo gitu. Bagaimanapun peribahasa “Bagaikan ilmu padi, makin tua makin merunduk” itu harus dipegang sampai akhir hayat.

That’s all folks, selamat menjalin persahabatan dimanapun berada 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s