Being Indonesian in the Netherlands, Cerita Runa dan Senja

Pesantren Kilat Venuslaan


#Latepost ini tuh. Tapi sayang kalau gak dituliskan. Siapa tahu bisa jadi inspirasi para orang tua muslim yang tinggal di luar negeri.

Berangkat dari kegelisahan saat Ramadan di rantau, saya menyusun agenda kegiatan khusus untuk anak-anak. Semacam pesantren klat (sanlat) lah. Inginnya ya menampung semua anak Pengajian Anak DeGromiest, dari yang usia 4 tahun ke atas (seusia Senja) sampai yang usia 8 tahun ke atas (seusia Runa). Inginnya lagi kegiatannya full seminggu. Tapi apa daya energi dan waktu terbatas untuk bikin semua agenda. Selama Ramadan tetap harus kerja, anak-anak juga masih sekolah biasa. Jadinya bikin pesantren sesuai kapasitas sendiri.

Target anak: Anak usia di atas 8 tahun, yang sudah bisa mandiri, karena agendanya menginap. Kalau anak-anak usia 4-5 mungkin masih agak insecure kalau dilepas menginap gak ada ortunya. Di Groningen, kebetulan anak yang seumuran Runa (dan perempuan) ada dua orang, Khaida dan Lilan. Saya pun menghubungi mamanya, mengabarkan kalau akan ada Sanlat Venuslaan. Khaida dan Lilan bisa ikut serta, gratis dong. Rencana saya disambut antusias oleh ortu keduanya. Saya pun jadi semakin serius menyusun agenda beneran dong.

Agenda Sanlat Venuslaan, tanggal 24-25 April 2022 (Sabtu dan Minggu)

Sabtu, 24 April 2022

  • 16.00: Berkumpul di Venuslaan 115
  • 16.15-16.45: Beres-beres perlengkapan bawaan
  • 16.45-17.45: Tilawah sore dan solat Asar berjamaah
  • 17.45-18.45: Acara bebas
  • 18.45-19.45: Memasak untuk iftar, beres-beres
  • 19.45-20.30: Menonton tayangan Ramadan anak (Ramadan over the world)
  • 20.30-20.45: membaca Al matsurat petang dan doa-doa sebelum berbuka
  • 20.45-21.30: Buka puasa bersama
  • 21.30-22.00: Solat Magrib berjamaah, salat Isya boleh dijamak agar segera tidur
  • 22.00: Tidur

Minggu, 25 April 2022

  • 04.00: Bangun sahur, cuci muka
  • 04.45-05.15: Salat subuh berjamaah dan al matsurat pagi
  • 05.15-08.00: Tidur 
  • 08.00-09.00: Bangun, beres-beres
  • 09.00-10.00: Olahraga ringan, jalan pagi  
  • 10.00-11.00: Mandi, salat Dhuha
  • 11.00-12.00: Materi dari Bapak Fajar (hahaha.. kalau ada)
  • 12.00-14.00: Acara bebas
  • 14.00-15.00: Salat zuhur berjamaah, tilawah
  • 15.00-16.00: Beres-beres, persiapan dijemput orang tua 

Perlengkapan yang dibawa: 

  • Baju tidur
  • Baju Ganti untuk besoknya
  • Jaket
  • Alat mandi, sikat gigi, handuk
  • Cemilan kesukaan untuk berbuka (kalau mau)
  • Barang kesayangan untuk menemani tidur
  • Al Qur’an
  • Mukena
  • Buku catatan dan pulpen
  • Barang permainan kesukaan (kalau ada)

Agendanya dibuat fleksibel aja sebenarnya, gak harus strict banget per jam-nya. Tapi dengan membuat runtutan kegiatan seperti ini, setidaknya ada acuan, dan anak-anak juga lebih disiplin.

Menonton tayangan Ramadan. Ada film dokumenter mengenai Ramadan beberapa belahan dunia.
Tayangan Ramadan yang ditonton. Kalau ngasih Nussa Rara atau Omar Hana juga bisa, tapi nyari yang agak serius.
Membuat kue kering bersama. Yang paling gampang aja kue putri salju, Besoknya kue karyanya bisa dibawa pulang
Hidangan berbuka puasa. Menyiapkan sate yang dibumbuin dan ditusuk bersama-sama. Alhamdulillah jadi puas pas makannya. Alhamdulillah juga ada sponsor berbuka puasa dan takjil dari Mbak Nisa
Jalan pagi bersama. Walaupun berpuasa, tapi badan harus tetap bugar. Cuma jalan 2 kilometer aja kok, mengitari Venuslaan
Ramadan in spring. Pas lagi banyak bunga bermerkaran

Alhamdulillah. Inginnya sih menyiapkan lebih banyak kegiatan-kegiatan kayak gini. Karena saya ingat dulu waktu masih kecil, sanlat itu jadi sesuatu yang berkesan, dan jadi teringat terus sampai dewasa. Apalagi ketika melakukan kebaikan, ibadah, kegiatan positif bersama teman-teman rasanya jadi lebih semangat.

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s